"Terdapat 63 foto karya Om Paul (sapaan akrab Paul Tedjasurya) yang dimuat di buku fotografi berjudul Bandung 1955. Buku ini merupakan salah satu apresiasi kami dalam menyambut KAA 2015 yang ke-60 tahun," kata kurator pameran Galih Sedayu di Bandung, Selasa.
Galih mengatakan foto karya Paul yang dipamerkan berjumlah sebanyak 50 lembar. Pameran itu berlangsung pada tanggal 20 - 26 April 2015 di PVJ Mall.
"Kami berharap, karya Om Paul ini bisa memberikan inspirasi kepada banyak orang," katanya.
Paul Tedjasurya lahir di Kota Surabaya pada tanggal 19 Agustus 1930. Setelah lulus sekolah menengah pada tahun 1949, dia hijrah dari Surabaya menuju Bandung atas ajakan pamannya. Di Kota Kembang itulah, dia mulai menyukai dan belajar dunia fotografi.
Saat Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955, dia tercatat sebagai fotografer lepas pada beberapa media cetak di Bandung, di antaranya Majalah Gembira, Preanger Foto dan Pikiran Rakyat.
"Pada tahun 1955 belum banyak kendaraan yang berlalu-lalang. Orang-orang berdiri di pinggir jalan melihat langsung para delegasi yang lewat," kata Paul (80) saat menjelaskan suasana KAA 1955 di depan para pengunjung yang hadir.
Lebih lanjut dia bercerita, di mana saat itu setiap delegasi yang akan melawati kerumunan warga selalu diumumkan melalui alat pengeras suara.
"Dengan begitu orang-orang jadi tahu siapa delegasi yang akan lewat di depan mereka, jadi antara delegasi dan warga terlihat sangat akrab," katanya.
Saat mengabadikan KAA tahun 1955, Paul Tedjasurya memotret dengan menggunakan kamera berjenis Leica III F seberat 1,5 kilogram. Saat itu, dia berhasil mengabadikan momen melalui 300 lembar foto, seperti suasana konferensi hingga para tokoh yang hadir di acara tersebut.
"Waktu itu saya merasa terharu karena bisa meliput konferensi besar, sedangkan orang lain tidak," kata pria yang hobi mengoleksi perangko tersebut.
Selanjutnya, Paul berpendapat bahwa Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 yang saat ini tengah berlangsung di Jakarta tidak membuatnya terkesan sedikitpun.
"Dahulu konferensi hanya diselenggarakan di Kota Bandung, jadi kemeriahan suasana itu bisa terlihat dengan jelas. Sekarang konferensi justru diadakan di dua tempat," katanya.
Buku fotografi Bandung 1955 dicetak sebanyak 500 eksemplar dengan harga Rp130 ribu/eksemplar. Buku itu berisi 80 halaman dengan 63 foto karya Paul Tedjasurja mengenai KAA tahun 1955.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015