Jakarta (ANTARA News) – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam berharap melalui sejumlah kerjasama yang telah dilakukan antara Kemenag dengan perbankan, pihak perbankan dapat memberi porsi yang cukup besar terkait program CSR (corporate social responsibility/tanggung jawab sosial perusahaan) untuk pengembangan sarana prasarana ibadah dan pendidikan madrasah.
“Saya rasa, itu semua bagian dari kemanfaatan dari kerjasama antar pemerintah dan dunia usaha,” ujar Nur Syam saat penandatanganan nota kesepahaman dan kerjasama penyaluran belanja pegawai, dana bantuan, dan pemanfaatan layanan jasa/produk perbankan lainnya antara Kementerian Agama dan PT. Bank Syariah Mandiri di Gedung Kemenag, Jakarta, Selasa.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama, Direktur PT. Bank Syariah mandiri Agus Sudiarto dan anggota direksi lainnya.
Kerjasama serupa dilakukan Kementerian Agama dengan sejumlah bank yang mengelola potensi perbankan yang dimiliki Kementerian Agama.
Asas pengembangan program, kata Nur Syam, merupakan hal yang sangat penting, sehingga kerjasama tersebut akan bisa memvariasikan program-program kerja kedua pihak untuk mencapai manfaat dari program kerjasama itu.
“Di tengah-tengah usaha memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha, maka Saya berpikir dan kita semua yakin bahwa kerjasama dengan dunia usaha dan salah satunya dengan perbankan ini tentu memiliki manfaat yang sangat penting bagi pengembangan program-program kita,” ujar Nur Syam.
Ada banyak madrasah, pesantren, sarana dan prasarana ibadah yang perlu dibantu, dan peran dunia usaha makin besar untuk bisa mengembangkan program-program semacam ini.
“Kita sungguh sangat merasakan bahwa memiliki kerjasama ini akan ada banyak hal bisa dilakukan bersama-sama. Ke depan tentu pemerintah harus memperkuat antara pemerintah di satu sisi dengan dunia usaha di pihak lain,” ujar Nur Syam seperti dikutip kemenag.go.id.
Dan semua hal yang dilakukan, tandas Nur Syam, ujung-ujungnya adalah membawa kemanfaatan. Kemanfaatan itu tentu tidak hanya bagi dunia perbankan.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015