Banda Aceh (ANTARA News) - Sedikitnya sembilan rumah milik masyarakat di Gampong/Desa Paya Beke, Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Senin (20/4), ambruk akibat tanah longsor.
Dari hasil pantauan langsung di lapangan, kata Camat Silih Nara M. Saleh di Takengon, Senin, terdapat sembilan rumah milik warga yang ambruk akibat bencana alam itu.
"Sebelum ke lokasi yang sempat tidak bisa diakses karena jembatan terputus, kami mendengar laporan dari Reje (Kepala Kampung) Paya Beke bahwa ada rumah warga yang terimbas banjir dan tanah longsor," katanya.
Dari tinjauan langsung ke lapangan bersama unsur muspika kecamatan setempat, lanjut dia, terdapat sembilan rumah ambruk tertimbun tanah dan tiga rumah yang rusak sedang.
Untuk menuju lokasi bencana tersebut, pihaknya harus menempuh perjalanan kaki sepanjang 1 kilometer karena di sepanjang jalan longsoran tanah yang menutupi badan jalan yang biasanya mampu dilalui kendaraan roda empat.
Menurut Saleh, para koban bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Silih Nara tersebut sepakat untuk meninggalkan rumah masing-masing untuk sementara setelah unsur muspika memberi pemahaman kepada mereka.
"Melihat situasi dan curah hujan yang masih relatif tinggi, kami mengambil kesimpulan seluruh warga kami ungsikan sementara waktu," kata Saleh.
Dalam kejadian bencana banjir dan tanah longsor tersebut, Wakil Bupati Aceh Tengah H. Khairul Asmara bersama Ketua DPRK Muchsin Hasan dan dua anggota DPRK lainnya (Amiruddin dan Sahrul) langsung menyambangi korban bencana.
Khairul Asmara yang bertemu langsung dengan korban bencana banjir dan tanah longsor ikut menyerahkan bantuan masa darurat berupa sembako, family kit, dan kebutuhan lainnya.
Wabup yang hadir ke lokasi tersebut juga ingin memastikan aparat kampung serta tenaga medis tetap bekerja ekstra guna melayani warga yang mengungsi sementara waktu sehingga semuanya dalam kondisi baik.
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015