"Kita akan memberikan penjelasan terkait rencana pembangunan ke depan termasuk pembangunan infrastruktur seperti tol laut"

Jakarta (ANTARANews) - Di sela-sela World Economic Forum on East Asia (WEF-EA) di Jakarta, pemerintah Indonesia dan Malaysia membahas secara serius upaya mendongkrak harga karet alam yang cenderung menurun, hingga menembus angka 1,5 dolar AS per kilogram.

"Saya baru bertemu Menteri Perdagangan Malaysia. Beberapa isu yang saya bicarakan tentang bagaimana kita untuk mengangkat kembali harga komoditas (karet) yang saat ini jatuh," kata Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, beberapa negara, khususnya anggota ASEAN, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, memiliki kepentingan terhadap upaya meningkatkan harga karet dunia,

"Malaysia punya kepentingan, Thailand dan Vietnam juga, khususnya terkait harga karet dan kopi," ujar Rachmat.

Dalam pertemuan tersebut, selain membahas tentang rencana peningkatan harga komoditas tersebut, Indonesia dan Malaysia juga membicarakan tentang peningkatan perdagangan antarkedua negara dalam lima tahun kedepan.

"Juga dibicarakan upaya peningkatan perdagangan dalam lima tahun ke depan yang mencapai 30 miliar dolar AS," ucap Rachmat.

Dalam WEF-EA tersebut, lanjut Rachmat, pihaknya akan memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk memberikan penjelasan terkait rencana pemerintah dalam waktu lima tahun ke depan, dan apa-apa saja yang sudah dilakukan selama ini.

"Kita akan memberikan penjelasan terkait rencana pembangunan ke depan termasuk pembangunan infrastruktur seperti tol laut," kata Rachmat.

Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah oleh World Economic Forum untuk menghelat WEF-EA yang ke-24 yang mengusung tema "Anchoring Trust in East Asia's New Regionalism".

Pertemuan tersebut dihadiri para pemimpin pemerintahan dunia, para CEO, dan cendekiawan serta diperkirakan menjadi ajang bisnis terbesar di Asia Timur. Kurang lebih 700 CEO atau pimpinan perusahaan dunia direncanakan hadir pada perhelatan yang berlangsung mulai 19 sampai 21 April 2015, di Jakarta.

Beberapa CEO yang akan hadir diantaranya dari Australia, Kamboja, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malaysia, Myanmar, Belanda, Tiongkok, Filipina, Korea, Rusia, Singapura, Swiss, Swedia, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2015