Jika Anda menemui masalah, telepon saya."

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak peserta pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Asia Timur (WEF-EA), khususnya dari kalangan pengusaha, untuk berinvestasi di Indonesia.

"Setelah semingu bisa lihat peluang di sini, silakan berinvestasi. Jika Anda menemui masalah, telepon saya," kata Presiden Jokowi ketika membuka pertemuan ke-24 World Economic Forum On East Asia (WEF-EA) di Jakarta, Senin.

Presiden menyebutkan saat ini dunia berada dalam transisi fundamental dan kondisi pasar cukup menantang.

"Tetapi, pasti ada kesempatan. Tantangan di depan kita adalah peluang kita," kata Presiden Jokowi dalam Bahasa Inggris.

Presiden kemudian menceritakan pengalamannya saat melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok dan Jepang beberapa waktu lalu.

"Saya bertemu pemimpin kedua negara itu, dan saya sangat optimistis. Kita akan terus tumbuh berkembang," kata Presiden.

Presiden Jokowi juga menceritakan bahwa dirinya setiap bulan pasti turun ke kampung-kampung untuk menggali informasi dari warga.

"Masyarakat bercerita ke saya, negara kita harus berubah. Setiap bulan saya datangi perkampungan dan berkata, mari kita berubah. Dengan transisi global, kita harus bangun masyarakat kita," kata Presiden.

Presiden Jokowi mengatakan, 20 tahun lalu Indonesia menghadapi krisis, namun peluang maju tetap ada sehingga Indonesia dapat bertahan hingga saat ini.

Menurut Presiden, kondisi saat ini hampir sama dengan 20 tahun lalu.

"Banyak hal yang menyakitkan warga saya. Namun, kita sudah menghadapinya, dan akan bisa melampauinya lagi," kata Presiden.

Presiden Jokowi pun mengajak agar pola belanja masyarakat yang semula untuk kegiatan konsumtif dialihkan untuk kegiatan produktif, termasuk investasi.

"Investasi, khususnya dalam infrastruktur dan investasi untuk pengembangan sumber daya manusia. Ini investasi yang paling berharga abad ini," kata Presiden Jokowi.

World Economic Forum adalah lembaga internasional yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa-bangsa melalui kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam semangat kewarganegaraan global.

Forum tersebut menyatukan para pelaku bisnis, politisi, akademisi dan pemimpin masyarakat untuk membentuk agenda dalam ruang lingkup global regional serta industri.

Lembaga nirlaba pada tahun 1971 dan berkantor pusat di Jenewa, Swiss. Forum tersebut bersifat independen, tidak memihak dan tidak terikat dengan kepentingan kelompok tertentu.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015