Ya jangan misalnya di satu sisi yang menguntungkan perempuan bilangnya emansipasi, tapi begitu ada sesuatu hal yang merugikan perempuan tidak setuju dengan emansipasi, ya harus bijak."

Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan perempuan hebat adalah perempuan yang mampu memberikan pengaruh dan manfaat bagi lingkungan di sekitarnya.

"Peringatan Hari Kartini kali ini menjadi momen untuk merefleksikan diri bagi perempuan. Sebab Kartini adalah sosok yang tidak ubahnya seorang perempuan yang hebat," kata Tri Rismaharini kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Menurut Risma, saat ini eranya memang sudah beda dengan perempuan zaman dulu.

Saat ini, katanya, Pemkot Surabaya bahkan sudah membuktikan bahwa perempuan pun bisa berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian kota.

Ternyata, katanya, kemajuannya memang jauh pesat dalam waktu yang singkat. Salah satunya dengan adanya program pemberdayaan perempuan yang diakukan pemkot.

Padahal sebelumnya banyak pihak yang meragukan bahwa perempuan bisa melakukan sesuatu dan menghasilkan sesuatu di sektor perekonomnian. Namun nyatanya di Surabaya semua itu terbukti.

"Lalu yang kedua wanita itu juga harus bergandengan tangan untuk menyelamatkan anak-anak kita. Sebab jika kita tidak bisa hanya fokus untuk menyelamatkan dan menjaga anak-anak kita, tapi kita acuh pada lingkungan tempat kita tinggal. Jika lingkungan kita tidak terkontrol, maka bisa-bisa pengaruh buruk juga akan mengenai anak-anak kita," ujarnya.

Terlebih, lanjut dia, dengan kondisi saat ini yang sangat rentan pada godaan pada anak-anak, mulai dari seks bebas, perdagangan manusia dan juga narkoba, senantiasa menjadi momok yang menakutkan bagi perempuan dan juga seorang ibu.

Oleh sebab itu menurut wali kota perempuan pertama Surabaya ini perempuan tetap harus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak.

Di sisi lain Risma juga mengingatkan para perempuan untuk bijak dalam menyikapi emansipasi. Sebab terkadang perempuan memandang emansipasi sebagai alat untuk mendapatkan previlage (keuntungan).

"Ya jangan misalnya di satu sisi yang menguntungkan perempuan bilangnya emansipasi, tapi begitu ada sesuatu hal yang merugikan perempuan tidak setuju dengan emansipasi, ya harus bijak," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015