... harus kualitas...
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan, agar bonus demografi yang dimiliki Indonesia menjadi potensial maka harus dibarengi dengan kualitas sehingga tidak menjadi beban bagi pembangunan.
"Jumlah saja tidak cukup, harus kualitas karena apabila jumlah yang jadi pegangan akan jadi beban yang besar. Jadi kualitasnya harus lebih baik, taruhannya adalah pendidikan, kesehatan dan juga mobilitasnya," kata Kalla, saat menjadi pembicara kunci pada dialog tingkat tinggi tentang bonus demografi, di Jakarta,, Senin.
Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar mencapai 250 juta jiwa punya tingkat konsumsi dan pekerja yang besar dengan 65 persen usia produktif.
Wapres mengatakan, jumlah yang besar saja tanpa kualitas tentu nilai pertambahan tidak sejalan dengan apa yang diharapkan.
"Ada dua hal yang penting bagaimana pendidikan, kesehatan dan kebijakan pemerintah dan ekonominya.
Bagaimanapun pembangunan tanpa kebijakan ekonomi yang tepat maka akan menjadi beban," katanya.
Dewasa ini penduduk Indonesia terbagi dua, ada yang di desa dan kota.
Pada masa nanti akan lebih banyak ke kota karena daerah pertanian daya serapnya tidak bertambah baik. Apabila makin kecil daya serapnya maka akan berpindah ke kota.
"Karena itu kebijakannya harus sejalan. Contoh di Jawa rata-rata penduduk punya lahan 1/3 hektare yang hanya sebetulnya untuk bekerja dua orang, tapi dengan keluarga lebih besar harus bekerja di sektor industri atau jasa atau lainnya tentu ada di kota," kata Kalla.
Menurut dia, yang sangat penting disini adalah bagaimana mengalihkan kebijakan dan memperbaiki infrastruktur.
Tanpa mobilitas yang baik, ekonomi yang baik, tanpa pekerjaan yang baik jumlah yang besar tersebut akan menjadi negatif.
"Artinya kita usahakan dua hal tersebut bagaimana pertumbuhan penduduk yang potensial menguntungkan dengan memperbaiki kualitasnya kemudian memperbaiki mobilitasnya, lapangan kerja yang lebih intensif maka tentu harus diperbaiki," ujar dia.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015