Jayapura (ANTARA News) - Klub Reliv Christa FC batal uji tanding lawan Timnas U-19 baik di Jayapura atau di Jakarta karena adanya kongres PSSI di Surabaya serta polemik sepak bola di tanah air.
"Agenda uji coba kami batal dilaksanakan, karena sejumlah hal, diantaranya kongres PSSI dan polemik PSSI dengan Kemenpora dan BOPI," kata Nico Dimo, sekertaris umum Klub Reliv Christa Fc Holandia Papua Indonesia di Jayapura, Minggu malam.
Padahal, kata mantan pemain Persipura Jayapura itu, klubnya telah melakukan berbagai persiapan sebelum mengagendakan uji tanding tersebut, bahkan sebagian besar pemainnya yang akan diorbitkan ke Eropa itu telah berada di Jakarta.
"Pemain-pemain kami sebagian besar sudah di Jakarta. Di Jayapura tinggal empat pemain yang akan menyusul rekan-rekannya yang sedang urus visa untuk ke Belanda pada akhir bulan ini," katanya.
Dimo mengaku cukup prihatin dengan persoalan yang menimpa dunia sepak bola tanah air, dimana Kemenpora dan BOPI bersikeras untuk menekan PSSI dan operator liga agar sejumlah tuntutan mereka bisa dipenuhi, diantaranya dua klub Liga Super Indonesia QNB Arema Cronus dan Persebaya menyelesaikan dualisme kepemilikan klub.
"Sementara dilain pihak, kompetisi profesional yang sudah terjadwal rapi menjadi korban. Sponsor, pemain, pelatih dan klub pasti ada yang dirugikan," kata Dimo seraya berharap persoalan itu cepat usai.
Secara terpisah, ketua klub Reliv Christa Fc Holandia Papua Indonesia Mesak Manibor mengatakan dari 30 pemain muda yang penuh bakat itu, telah berada di Jakarta. "Pertama, 15 pemain bersama sejumlah pengurus klub sudah berangkat pada 13 April lalu. Dan 18 April kemarin, sisanya telah berangkat ke Jakarta," katanya.
Manibor yang juga mantan manajer timnas senior itu menyampaikan bahwa pihaknya ingin mencetak pemain-pemain muda asal Indonesia khususnya Papua untuk berkiprah dipentas internasional, lewat klubnya yang akan berlatih dan uji tanding dengan sejumlah klub profesional, amatir dan bahkan dengan timnas Belanda.
"Jadi selama sebulan di Belanda, klub saya akan latihan dan juga uji tanding dengan sejumah klub profesional, diantaranya PSV Eindhoven, Ajax Amsterdam, Barcelona, Manchster United dan timnas setempat. Juga akan dipantau oleh para pemandu bakat klub terkenal Eropa," kata Manibor yang juga Bupati Sarmi itu.
Pengorbitan pemain-pemain muda asal Papua itu, kata Manibor, akan dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan dengan harapan pemain-pemain Indonesia bisa menjadi pemain yang profesional dan bisa meraih prestasi ditingkat yang lebih tinggi dalam dunia sepak bola, selain mencari peruntungan hidup.
"Harapannya, ada pemain-pemain muda kita bermain di klub terkenal di Eropa dan bisa menularkan bakat positif itu kepada pemain-pemain lainnya, atau anak muda Indonesia lainnya dalam sepak bola," katanya.
Informasi yang diterima Antara Jayapura, pada akhir bulan ini, klub itu akan bertolak ke Belanda dengan membawa 30 pemain muda Papua mulai dari umur 15 tahun - 16 tahun dan akan didampingi sejumlah pelatih dan pengurus klub.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015