Ada puluhan petinju terbaik yang ambil bagian, ini yang membuat Mesir rela datang jauh-jauh ke Palembang."
Palembang (ANTARA News) - Mesir menurunkan lima atlet nasional pada Kejuaraan Internasional Piala Presiden di Palembang, 20-25 April 2015, karena menjadikan ajang ini sebagai uji coba sebelum mengikuti Kejuaraan Dunia di Qatar pada Oktober mendatang.
Pelatih Mesir Said Hasan di Palembang, Minggu, mengatakan, Piala Presiden ini sangat bergengsi karena diikuti oleh negara-negara berperingkat terbaik dunia. Selain itu, negaranya telah memiliki hubungan baik sejak lama dengan Indonesia.
"Ada puluhan petinju terbaik yang ambil bagian, ini yang membuat Mesir rela datang jauh-jauh ke Palembang. Ini tidak mudah karena tim harus menjalani perjalanan udara hampir 24 jam, berangkat pagi dari Mesir dan tibanya pagi kemarin (18/4) di Palembang," kata Said yang dijumpai seusai melatih atletnya di halaman hotel tempat tim menginap selama kejuaraan.
Lantaran perjalanan yang memakan waktu satu hari penuh itu, membuat atlet kelelahan. Namun, kondisi ini sudah diantisipasi dengan tiba lebih awal.
"Atlet setidaknya ada waktu tiga hari untuk istirahat sebelum bertanding karena mulai bertanding pada 21 April mendatang. Hari ini mulai latihan tapi sekadar menjaga kondisi saja sekitar satu jam," kata Said.
Ia yakin, faktor kelelahan ini bukan persoalan besar karena lima atlet yang diboyong merupakan atlet profesional yang sering menjadi juara di turnamen terbuka di Afrika dan Arab.
Ia menyebutkan, kelima petinju itu, Ikhsani Yahya yang menjadi andalan karena sering menjadi juara pada kejuaraan di Kolombia, beberapa negara Afrika dan Arab, sama halnya dengan petinju kedua yakni Mahmud Abdulhaf (27).
Kemudian, Anazar Islam Ahmad (24) yang sebelum ke Indonesia telah menjuarai kejuaraan di Kolumbia dan Inggris, lalu di beberapa negara Afrika dan Arab.
"Belum lama ini Anazar meraih perak pada kejuaran di Turki," kata dia.
Lalu petinju keempat yakni Anazar Wahid Sahid merupakan petinju termuda dari tiga petinju sebelumnya. Meski berusia muda, tapi sudah berpengalaman bertanding di negara Arab dan Afrika.
Selain empat petinju putra, Mesir juga diperkuat petinju putri andalan yakni Ayat Said (29) yang juga beberapa kali menjuarai kejuaraan di Afrika dan Arab.
"Untuk petinju putri ini, saya optimistis bakal meraih medali karena sangat berpengalaman," kata dia.
Ia menambahkan, pada kejuaran ini, Mesir turun dengan kekuatan penuh sehingga berharap dapat meraih gelar juara umum dengan hadiah nominal Rp 39 juta.
"Mesir menurunkan petinju terbaik di kejuaraan ini, saya terpaksa harus menyeleksi karena penyelenggara membatasi peserta. Jika boleh, sebenarnya Mesir mau membawa sekira 30 petinju," ujar dia.
Bagi Mesir, tinju merupakan salah satu cabang olahraga favorit karena saat ini ada sekira 4000 petinju profesional.
"Tidak sulit mendapatkan orang yang mau menjadi petinju di Mesir, baik laki-laki maupun perempuan. Ini olahraga tinju dan semua orang suka ketika menonton pertandingannya," ujar dia.
Mesir menjadi salah satu kontestan Piala Presiden yang diikuti 182 atlet dari 24 negara.
Piala Presiden merupakan salah satu agenda AIBA yang terakhir kali digelar di Indonesia pada 2011.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015