Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, meminta perusahaan pakaian kasual asal Jepang, Uniqlo, untuk meningkatkan ekspor mencapai 700 juta dolar Amerika Serikat pada 2019.
"Saya meminta pada tahun 2019 (ekspor) mencapai 700 juta dolar AS," kata Rachmat, seusai melakukan pertemuan bilateral dalam rangkaian acara World Economic Forum on East Asia (WEF-EA), di Jakarta, Minggu malam.
Rachmat melakukan pertemuan dan pembicaraan dengan perwakilan dari Mitsubishi Corporation, Komiya, dan menyampaikan bahwa Indonesia mengharapkan adanya peningkatan ekspor dari produk-produk garmen di bawah perusahaan asal Negeri Sakura tersebut.
Uniqlo di Indonesia yang dijalankan PT Fast Retailing Indonesia, berkongsi dengan Mitsubishi Corporation, dimana dari modal satu miliar yen yang diberikan ke Uniqlo tersebut, perusahaan induk Fast Retailing berkontribusi sebesar 75 persen, sementara Mitsubishi Corporation sebesar 25 persen.
Rachmat menambahkan, pihaknya meminta penigkatan ekspor tersebut melalui jaringan-jaringan yang dimiliki oleh Mitsubishi Corporation, khususnya yang bergerak di sektor garmen yang tersebar di berbagai negara.
"Ke depan mereka sudah merencanakan ekspor yang cukup besar, saya meminta peningkatan kurang lebih tiga kali lipat, dimana saat ini ekspor senilai 264 juta dolar AS," ujarnya.
Menurut Rachmat, selain meminta untuk meningkatkan ekspor tersebut, pihaknya juga mengharapkan adanya bantuan peningkatan produktivitas industri garmen skala kecil-menengah.
"Saya juga meminta agar mereka membantu upaya peningkatan produktivitas industri garmen kecil dan menengah," ujarnya.
Setelah berhasil menjadi tuan rumah pada 2011 lalu, Indonesia kembali dipercaya oleh World Economic Forum (WEF) untuk menjadi tuan rumah WEF-EA ke-24, yang kali ini mengusung tema "Anchoring Trust in East Asias New Regionalism".
Pertemuan tersebut akan dihadiri para pemimpin pemerintahan dunia, para CEO, dan cendekiawan serta diperkirakan menjadi ajang bisnis terbesar di Asia Timur. Dan kurang lebih sebanyak 700 CEO atau pimpinan perusahaan dunia direncanakan akan menghadiri perhelatan yang digelar di Jakarta pada 19-21 April 2015.
Beberapa CEO yang akan hadir diantaranya dari Australia, Kamboja, Perancis, Jerman, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malaysia, Myanmar, Belanda, Tiongkok, Filipina, Korea, Rusia, Singapura, Swiss, Swedia, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015