... sekaligus sebagai langkah nyata mendukung program moratorium yang telah dicanangkan pemerintah sebelumnya...Bangkalan, Jawa Timur (ANTARA News) - Pemerintah akan menghentikan pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar negeri, khususnya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
"Kedepan pemerintah akan lebih selektif dalam mengirim TKW, agar kasus serupa seperti yang dialami Siti Zaenab tidak terjadi lagi," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, saat berkunjung ke rumah TKI Siti Zaenab, di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Minggu.
Zaenab dieksekusi mati di Arab Saudi atas dakwaan mencoba membunuh perempuan majikannya sementara dari sisi Zaenab itu lantaran dia membela diri atas kelakuan majikannya yang sadis.
Karena itulah maka pemerintah menegaskan calon TKW yang hendak bekerja di luar negeri, harus diketahui keterampilannya, dan apabila hanya akan menjadi pembantu rumah tangga, tidak akan diizinkan oleh pemerintah.
Hal ini dilakukan, karena kasus kekerasan dan tindak pidana kriminal yang terjadi dan menimpa para TKI selama ini, umumnya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
"Rencana kebijakan pemerintah ini, juga sekaligus sebagai langkah nyata mendukung program moratorium yang telah dicanangkan pemerintah sebelumnya," kata Yembise.
Di sisi lain, kata dia, pihaknya kini memfokuskan pada program pemberdayaan kaum perempuan, seperti pengembangan ekonomi perempuan, dan pendidikan keterampilan untuk kaum perempuan.
Hal ini dilakukan, karena kasus kekerasan dan tindak pidana kriminal yang terjadi dan menimpa para TKI selama ini, umumnya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
"Rencana kebijakan pemerintah ini, juga sekaligus sebagai langkah nyata mendukung program moratorium yang telah dicanangkan pemerintah sebelumnya," kata Yembise.
Di sisi lain, kata dia, pihaknya kini memfokuskan pada program pemberdayaan kaum perempuan, seperti pengembangan ekonomi perempuan, dan pendidikan keterampilan untuk kaum perempuan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015