Palembang (ANTARA News) - Sriwijaya FC masih bermasalah dalam antisipasi serangan balik karena belum menemukan organisasi permainan ketika transisi antara menyerang dan bertahan, kata Pelatih Benny Dollo.
"Pada beberapa laga, tim masih bermasalah ketika beralih dari menyerang ke bertahan. Kondisi ini terlihat jelas ketika diserang balik barisan belakang sangat memberikan ruang bagi lawan untuk masuk karena tertinggal momen," kata Bendol, sapaan akrabnya, di Palembang, Sabtu.
Ia tidak menampik kelemahan ini lantaran Sriwijaya FC belum bermain secara kolektif meski diisi oleh pemain kelas wahid negeri ini.
Pada musim kompetisi 2015, Sriwijaya FC menargetkan gelar juara dengan merekrut sejumlah pemain nasional kelas wahid di antaranya Ferdinand Sinaga (pemain terbaik 2014), Titus Bonay, Patric Wanggai, dan Raphael Maittimo.
"Secara individu sudah tidak ada masalah sebab sejumlah pemain memiliki kemahiran mengocek bola di atas rata-rata, namun secara permainan kolektif memang masih belum. Ini yang didorong terus menerus," kata mantan pelatih Persija ini.
Untuk itu, ia meminta manajemen menyediakan laga uji coba sebelum turun kembali di laga lanjutan QNB League 2015 setelah dihentikan sementara PT Liga Indonesia sejak 12 April lalu.
Uji coba ini diharapkan dengan klub sepadan agar tim dapat membenahi kekurangan setelah hanya meraih hasil imbang di tiga laga awal QNB League yakni lawan Pelita Bandung Raya dan Semen Padang di Palembang, dan PSM di Makassar.
"Semula dijadwalkan lawan PS Bangka sekaligus pemusatan latihan di sana, namun belakangan dibatalkan karena PS Bangka mau bersiap turun di kompetisi Divisi Utama pada 26 April. Terbaru, kata manajemen diproyeksi lawan PS Bengkulu, tapi belum pasti juga," kata Pelatih Timnas ini.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015