Ketua Mahasiswa Kecamatan Pante Cereumen Usman yang menghubungi Antara di Meulaboh, Sabtu, mengatakan bahwa masyarakat terkurung banjir akibat jembatan penghubung antar desa terputus diterjang banjir luapan sungai.
"Ada 11 desa yang terendam banjir Bang, kami di sini sudah tidak bisa keluar sejak tadi malam mati lampu karena selain ada jembatan putus ada beberapa tiang listrik juga roboh," katanya.
Bencana yang datang secara tiba-tiba tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Ribuan warga setempat terpaksa harus mengungsi ke dataran tinggi untuk mencari tempat yang lebih aman.
Beberapa kerusakan fisik di wilayahnya disampaikan Usman, satu unit jembatan gantung penghubung Desa Menuang menuju Desa Alue Keumang putus total sehingga tidak bisa ditembus oleh masyarakat menuju kawasan lain.
Kemudian satu unit jembatan sepanjang 6,5 meter di Desa Seumantok amblas di satu sisi serta jalan lintas kecamatan di desa setempat sepanjang 15 meter terputus karena derasnya air banjir yang menerjang kawasan pedalaman Aceh Barat ini.
"Kami mahasiswa di Gampong belum mengetahui berapa kerugian, tapi sektor pertanian kami lihat sangat parah kerusakannya, ketinggian air banjir ada yang mencapai dua meter pada dataran tertentu," imbuhnya.
Pukul 03.00 WIB dini hari tadi masyarakat baru bisa turun ke pemukiman karena sebelumnya berada di dataran tinggi. Masyarakat turun setelah mengetahui air mulai berangsur surut karena guyuran hujan mulai reda.
Pemerintah daerah dipimpin Bupati H T Alaidinsyah sudah turun ke lokasi banjir sejak Jumat malam melihat langsung keadaan masyarakat setempat. Tim penolong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan SAR juga sudah siaga di lokasi banjir.
"Kita masih memantau terus kondisi banjir. Mengenai beberapa kawasan yang terkena belum merata terdata. Nanti akan dikabarkan," kata Camat Pante Ceureumen Maimun menambahkan.
Sementara itu imbas dari banjir di Kecamatan Pante Ceureumen hingga Sabtu pagi ini sudah mulai merata di kecamatan lain seperti Kecamatan Kawai XVI, Meureubo, Woyla dan Johan Pahlawan.
Pewarta: Anwar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015