Arish, Mesir (ANTARA news) - Pasukan Mesir menewaskan sedikitnya 10 gerilyawan yang berafiliasi kepada kelompok fanatik regional Negara Islam (IS) tewas pada Jumat (17/4), selama penyerbuan pasukan keamanan terhadap persembunyian mereka di Kota Besar Rafah dan Sheikh Zuweid di Provinsi Sinai Utara di Mesir, kata satu sumber keamanan kepada Xinhua.

"Dalam aksinya, pasukan keamanan juga menangkap 11 tersangka dan pihak berwenang saat ini sedang menginterogasi mereka untuk menangkap mereka yang terlibat dalam kegiatan bersenjata," tambah sumber tersebut.

Operasi itu menghancurkan tiga gedung, dua tempat lokakarya, enam kendaraan, 16 sepeda motor dan 17 gubuk, semuanya milik gerilyawan garis keras yang dicari karena kegiatan teror mereka, kata sumber tersebut.

"Serangan itu juga menghancurkan satu pertanian yang digunakan sebagai tempat bersembunyi oleh gerilyawan dan menjinakkan 10 peledak rakitan yang dipasang di Jalan Sheikh Zuweid untuk ditujukan kepada pasukan keamanan selama perjalanan mereka," kata sumber itu, sebagaimana diberitakan Xinhua di Jakarta, Sabtu.

Kegiatan pelaku teror meningkat di Mesir sejak penggulingan presiden Mohammed Moursi dari kubu Islam oleh militer pada Juli 2013 dan penindasan keamana sesudahnya terhadap pengikut setia Moursi, sehingga menewaskan tak kurang dari 1.000 orang dan membuat ribuan orang lagi ditangkap.

Sementara itu, ratusan polisi dan personel militer tewas dalam serangan anti-pemerintah yang dilancarkan oleh gerilyawan fanatik.

Sebagian besar serangan terjadi di semenanjung bergolak tersebut tapi serangan diperkirakan meluas sampai ke Ibu Kota Mesir, Kairo, dan provinsi lain di seluruh negeri tersebut.

Kelompok yang diilhami oleh Al-Qaida dan berpusat di Sinai, Ansar Bayt Al-Maqdis, yang belum lama ini telah menyampaikan janji setia kepada kelompok fanatik regional Negara Islam (IS) dan mengubah namanya menjadi "Negara Sinai", mengaku bertanggung-jawab atas sebagian besar serangan anti-pemerintah di Mesir.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015