Pada tahun ini diperkirakan ada 400 ribu orang korban narkoba yang berasal dari berbagai kalangan mulai anak SD hingga pejabat pemegang kebijakan atau otoritas sentral seperti hakim, jaksa, anggota legislatif (DPRD), kepala daerah."
Medan (ANTARA News) - Kepala Badan Narkotika Nasional Sumatera Utara Andi Ludianto mengakui bahwa penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan atau narkoba di daerah itu trennya meningkat bahkan sudah sampai ke anak-anak sekolah dasar.
"Pada tahun ini diperkirakan ada 400 ribu orang korban narkoba yang berasal dari berbagai kalangan mulai anak SD hingga pejabat pemegang kebijakan atau otoritas sentral seperti hakim, jaksa, anggota legislatif (DPRD), kepala daerah," katanya di Medan, Sabtu.
Bahkan ironisnya juga ada akademisi dan guru besar sebuah perguruan tinggi negeri yang menjadi korban seperti kasus baru yang terungkap.
Melihat kondisi yang memprihatinkan itu, kata Andi Ludianto diharapkan semua pemangku kepentingan ikut menekan angka penyalahgunaan narkoba itu.
"Narkoba sangat mengganggu semua sisi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara," katanya.
Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho, menegaskan pemberantasan narkoba merupakan kewajiban semua pihak.
Sosialisasi tentang dampak narkoba, kata dia, perlu terus ditingkatkan.
Gatot menyebutkan, dengan gerakan rehabilitasi 100.000 korban penyalahgunaan narkoba nasional, Sumut ditargetkan bisa merehabilitasi 3.792 korban narkoba itu.
Dewasa ini, katanya, sudah ada 32 rumah sakit umum/rumah sakit umum daerah dan tiga Puskesmas Sumut yang siap melaksanakan rawat jalan bagi korban penyalahgunaan narkoba.
Selain itu, empat lembaga pemasyarakatan narkotik, 1 SPN, 1 Rindam dan 10 lembaga komponen masyarakat akan melaksanakan rawat inap.
"Sumut berharap agar instansi/ lembaga tersebut dapat segera berjalan maksimal sehingga target rehabilitasi 3.792 korban penyalahgunaan narkoba di Sumut dapat terlaksana," katanya.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015