Fasilitas pendidikan yang kita punyai dari tingkat dasar sampai tingkat atas bahkan pendidikan tinggi masih sangat kurang,"
Surabaya (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ingin merintis program SMA/K Inpres baik yang berbasis umum maupun agama sebagai salah satu upaya meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) menjelang MEA.
"Fasilitas pendidikan yang kita punyai dari tingkat dasar sampai tingkat atas bahkan pendidikan tinggi masih sangat kurang," kata Presiden Jokowi di Masjid Nasional Al-Akbar Kota Surabaya, Jumat malam.
Pernyataan itu disampaikan di hadapan 2.000 anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang ketika itu sedang merayakan Hari Lahir ke-55 sekaligus Muktamar Pergerakan.
Presiden menambahkan jika dulu ada program SD Inpres maka kini sudah saatnya dikembangkan SMA/K Inpres terutama di wilayah-wilayah pelosok Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ini untuk mempercepat pendidikan tingkat atas kita paling tidak ini yang bisa (dilakukan) karena ke depan pertarungannya adalah SDM," katanya.
Hal itu disampaikan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam merespon segera diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang menurut Presiden di saat itulah akan terjadi lalu lalang dari sisi ekonomi bahkan ideologi.
Presiden pada kesempatan itu juga menyampaikan soal masih tingginya jumlah masyarakat Indonesia yang buta huruf yakni sekitar 15,15 persen pada 2013.
"Ini angka yang besar padahal MEA akan segera dibuka," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015