Jakarta (ANTARA News) - Prospek industri kelapa sawit di Indonesia dinilai masih bagus dan akan tetap menjadi sebuah industri yang berkembang baik walau perekonomian global yang melemah.
Direktur Keuangan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, Harry M Nadir, mengatakan, melemahnya ekonomi glogal, terutama di Tiongkok, menyebabkan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) juga melemah.
"Harga CPO memang tak bisa lepas dari pengaruh perekonomian global. Tiongkok yang selama ini menjadi konsumen utama CPO ternyata alami perekonomiannya melemah sehingga daya beli terhadap produk nabati itu juga melemah," katanya, di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, idealnya harga CPO di pasar internasional sebesar 750-800 dolar AS per metrik ton (MT), namun saat ini harganya dibawah 700 dolar AS per MT, yaitu sekitar 600-an dolar AS per MT.
"Memang agak sulit memprediksi harga CPO di pasar internasional tahun ini karena sangat dipengaruhi kondisi perekonomian global yang masih belum membaik serta pengaruh iklim. Tapi kami tetap optimistis peluang industri ini tetap bagus," katanya.
Melihat itu perusahaan kemungkinan mengakuisisi lagi sejumlah perkebunan sepanjang manamejemen menilai berbagai persyaratan seperti lahan yang akan dibeli memiliki aspek produktivitas tinggi serta legalitas agar nantinya tak mengganggu operasional perseroan.
"Kalau memang ada peluang untuk akuisisi perkebunan sawit maka perseroan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan. Hanya tentu harus mengikuti sejumlah persyaratan sesuai dan keinginan manajemen," kata Direktur Utama PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) Rimbun Situmorang .
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015