Jenewa (ANTARA News) - PBB meluncurkan imbauan untuk mengadakan dana 275 juta dolar AS untuk membantu 7,5 juta orang di Yaman dalam tiga bulan ke depan di tengah makin intensifnya pertempuran di selatan dan serangan udara yang menimpa 18 dari 22 provinsi di Yaman.
Sekitar 150.000 orang tercerai berai, atau 50 persen lebih besar dari perkiraan semula PBB, kata badan kemanusiaan PBB, OCHA, mengutip sumber-sumber lokal.
OCHA mengatakan fasilitas-fasilitas kesehatan melaporkan 767 meninggal dunia dari 19 Maret sampai 13 April.
"Ribuan keluarga kini telah meninggalkan rumah mereka akibat pertempuran dan serangan udara, kata koordinator bantuan kemanusiaan PBB untuk Yaman, Johannes Van Der Klaauw.
"Keluarga-keluarga biasa berjuang untuk mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan, air, makanan dan bahan bakar, kebutuhan-kebutuhan pokok untuk mempertahankan hidup mereka."
Pertempuran itu telah menghancurkan, merusakkan atau mengganggu paling sedikit lima rumah sakit, 15 sekolah, tiga bandara utama Yaman, dua jembatan, dua pabrik dan empat masjid, demikian pula pasar, pembangkit listrik, air bersih dan fasilitas sanitasi, kata OCHA.
"Layanan air bersih untuk sekitar 1 juta orang terancam ambruk," kata PBB. "Rumah sakit-rumah sakit kewalahan menampung korban, termasuk orang-orang yang menjadi korban langsung kekerasan dan mereka yang menderita luka bakar parah akibat ledakan."
Bahkan sebelum konflik ini pun, Yaman sudah berada dalam krisis kemanusiaan skala luas dengan 15,9 juta orang --61 persen dari total penduduk-- diperkirakan membutuhkan bantuan kemanusiaan ini.
PBB menaksir bahwa pihaknya memerlukan 273,7 juta dolar AS untuk memberikan apa yang dibutuhkan rakyat Yaman.
Bagian terbesar --144,5 juta dolar AS-- ditujukan untuk memastikan keamanan makanan bagi 2,6 juta penduduk. Yaman sudah memiliki 10,5 juta orang yang dikategorikan "tidak aman pangan" pada Desember 2014.
Jumlah itu kini naik menjadi 12 juta dan diperkirakan bertambah lebih jauh lagi menyusul terus berlangsungnya pertempuran.
Sekitar 100.000 ton makanan diperlukan setiap bulan, namun stok Program Pangan Dunia (WFP) saat ini terbatas pada 37.000 ton.
"Stok pangan untuk bantuan kemanusiaan cukup untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan penurunan dramatis pada impor perdagangan tengah mengancam pasokan pangan yang lebih luas," kata PBB seperti dikutip Reuters.
"Para petani kehilangan keseluruhan siklus tanam yang akan lebih jauh mengurangi ketersediaan pangan."
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015