... batu untuk KAA ini kalau dijual Rp15 jutaan, paling rendah Rp10 juta...

Bandung (ANTARA News) - Koperasi Paguyuban Lasminingrat Gemstone Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah mensertifikatkan 120 liontin batu akik jenis Pancawarna yang akan diberikan kepada ibu negara sebagai suvenir peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika di Bandung.

"Batu akik untuk KAA itu disertifikatkan langsung oleh Ir Sujatmiko seorang geologis di Bandung dan yang ditua-kan mengetahui soal batu," kata Ketua Paguyuban Lasminingrat Gemstone, Yudi Nugraha, kepada wartawan, Jumat.

Ia menuturkan, Sujatmiko akan memberikan pernyataan dalam lembaran kertas sebagai bukti bahwa batu yang dijadikan suvenir KAA tersebut asli batu Indonesia dari Garut.

Pernyataan yang ditulis tangannya sendiri itu, kata Yudi, akan dimasukan pada kemasan batu akik yang menarik.

"Beliau menorehkan tulisannya sendiri, sertifikat itu akan menjelaskan soal batu akik itu, sejarah batu secara ilmiah," katanya.

Ia menjelaskan, tujuan disertifikatkan batu akik agar para delegasi dari berbagai negara itu percaya keaslian dari batu akik tersebut.

Pihaknya juga ingin batu akik dari Indonesia itu dapat diketahui sejarah dan makna dari batu bongkahan alam itu.

"Kalau kita mengetahui sejarahnya maka akan lebih bemakna dan bangga memilikinya," katanya.

Ia menambahkan, batu akik yang disiapkan sebanyak 120 biji, sedangkan untuk delegasi hanya 109 biji, sisanya untuk cadangan apabila ada batu yang rusak atau bentuknya tidak utuh.

Liontin batu akik itu, kata dia, akan dihiasi dengan batangan dari perak atau titanium dengan ikatan tali dari bahan kulit asli yang dibuat pengrajin dari Garut.

"Intinya untuk tidak diragukan lagi batu Indonesia yang memakainya akan semakin percaya diri," katanya.

Sementara itu, Paguyuban Lasminingrat memberikan batu akik secara gratis khusus untuk peringatan KAA.

Jika dijual secara umum batu akik berupa liontin itu harganya berkisar Rp15 juta. "Harga batu untuk KAA ini kalau dijual Rp15 jutaan, paling rendah Rp10 juta," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015