Ini adalah wujud solidaritas dan persaudaraan sesama negara anggota ASEAN. Indonesia ikhlas membantu,"

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia membantu evakuasi 67 pelajar Malaysia dan sejumlah warga negara asing lainnya keluar dari Yaman, negara yang kini tengah dilanda konflik.

Menurut informasi yang diunggah dalam laman Kementerian Luar Negeri, Kamis, Kapal Nasr Allah yang disewa Indonesia, tidak hanya membawa 85 WNI namun juga 67 pelajar Malaysia, 3 warga Thailand, 5 Amerika Serikat, 44 warga Yaman dan 1 warga Saudi Arabia. Kapal mendarat dengan selamat di Djibouti pada Selasa (14/4).

"Ini adalah wujud solidaritas dan persaudaraan sesama negara anggota ASEAN. Indonesia ikhlas membantu," kata Dubes RI di Ethiopia sekaligus Ketua Tim Indonesia di Djibouti Imam Santoso seusai kapal berlabuh dengan selamat di Djibouti.

Pejabat dari Malaysia yang ditugaskan di Djibouti untuk mengevakuasi warganya dari Yaman, Adlan, menyampaikan terima kasihnya atas bantuan Indonesia tersebut.

"Kami bersyukur kepada Pak Dubes dan tim Anda yang hebat. Semoga Allah memberkati Anda dan Indonesia," katanya

Pejabat Malaysia lainya di Djibouti, Ramlee, mengatakan Pemerintah Malaysia sebenarnya ingin menyewa kapal sendiri, namun sampai 13 April 2014 tidak kunjung muncul berita positif. Akhirnya, diputuskan pelajar Malaysia diangkut dengan kapal sewaan Indonesia.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri saya bila Indonesia tidak membantu. Terima kasih Indonesia," ujar salah satu pelajar Malaysia dengan wajah berbinar.

Ke-67 pelajar Malaysia itu kemudian diterbangkan langsung ke Jeddah sebelum dipulangkan ke kampung halamannya. Selama hampir 24 jam mereka melihat bagaimana bendera Merah Putih berkibar berjuang menerjang gelombang lautan untuk menyelamatkan diri mereka dari daerah konflik.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015