Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri menyatakan Pertemuan Konferensi Asia Afrika (KAA) akan fokus membahas tiga dokumen utama, yaitu Bandung Message, Deklarasi Penghidupan Kembali Kemitraan Strategis Asia-Afrika Baru, dan Deklarasi Dukungan Kemerdekaan Palestina.
"Secara garis besar pada pertemuan KAA akan fokus membahas tiga outcome documents, yaitu Bandung Message, Declaration of Re-invigorating New Asia Africa Strategic Partnership, dan Declaration on Palestine," kata Kepala Sub Direktorat Kerjasama Intra-kawasan Asia Pasifik Afrika Kementerian Luar Negeri Ferdy Piay di Jakarta, Kamis.
Menurut Ferdy, pertemuan para pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM) Asia-Afrika akan fokus pada elaborasi ketiga dokumen tersebut.
"SOM akan dimanfaatkan untuk finalisasi pembahasan bahasa yang dipakai dalam ketiga dokumen tersebut," ujar dia.
Pembahasan ketiga dokumen utama itu kemudian akan dilanjutkan pada Pertemuan tingkat Menteri Asia-Afrika (Asia Africa Ministerial Meeting), dan hasil dari pembahasan ketiga dokumen itu akan diputuskan pada saat Pertemuan Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan (Asia Africa Leaders Summit).
Diplomat Fungsi Ekonomi Perwakilan Tetap RI di New York Purnomo Chandra mengatakan ketiga dokumen utama KAA itu telah dibahas dan dirundingkan oleh perwakilan negara-negara Asia dan Afrika sejak akhir Januari di New York.
"Kita sudah melakukan empat putaran perundingan besar di New York yang melibatkan sepertiga negara (Asia Afrika) yang diundang," ungkap dia.
"Dari empat tahap negosiasi itu, ada beberapa negosiasi kecil yang kita lakukan dengan beberapa negara. Misalnya, terkait isu Palestina, ada negara yang keberatan dengan bahasa yang digunakan karena dianggap terlalu keras padahal negara itu belum mengakui kemerdekaan Palestina," lanjut Purnomo.
Menurut dia, melalui perundingan dan pembahasan ketiga dokumen utama KAA itu diupayakan lahirnya produk-produk kerja sama yang lebih konkret dan lebih bermanfaat langsung bagi masyarakat Asia dan Afrika.
"Kami terus menekankan bahwa kita ini ingin makmur bersama-sama dan mencari cara menciptakan kesejahteraan. Selain itu, pola evaluasi akan diperkuat karena kita ingin melihat apa yang sudah disepakati memang ada hasilnya," ujar dia.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015