New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan negatif.
Produksi industri turun 0,6 persen pada Maret setelah naik 0,1 persen pada Februari, Federal Reserve melaporkan Rabu. Untuk kuartal pertama 2015, produksi industri turun pada tingkat tahunan 1,0 persen, penurunan kuartalan pertama sejak kuartal kedua 2009, lapor Xinhua.
"Dolar yang kuat, ekonomi global yang lemah dan pelemahan dalam industri minyak kemungkinan semua berkontribusi pada penurunan. Cuaca dan pelambatan mungkin telah merugikan produksi juga," Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, mengatakan dalam sebuah catatan.
Greenback datang lebih lanjut di bawah tekanan karena data menunjukkan aktivitas manufaktur di wilayah New York mundur pada April. Menurut Empire State Manufacturing Survey yang dirilis pada Rabu oleh Federal Reserve Bank of New York, informasi utama indeks kondisi bisnis umum turun menjadi minus 1,19 dari 6,90 pada bulan sebelumnya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,36 persen menjadi 98,381 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0682 dolar dari 1,0658 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4845 dolar dari 1,4781 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7681 dolar dari 0,7630 dolar.
Dolar AS dibeli 118,91 yen Jepang, lebih rendah dari 119,39 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9642 franc Swiss dari 0,9728 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2307 dolar Kanada dari 1,2491 dolar Kanada.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015