Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp51 triliun untuk mengurangi angka kemiskinan dan jumlah pengangguran di Indonesia pada 2007. "Saat ini kita masih dihadapkan pada masalah tingginya angka kemiskinan dan pengangguran," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2006 di Solo, Rabu. Untuk itu pemerintah dari tahun ke tahun terus mengalokasikan anggaran yang terus meningkat untuk mengurangi jumlah penduduk miskin, pengangguran dan anak-anak jalanan. Presiden menambahkan setiap tahun anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran terus mengalami peningkatan. Pada 2004 pemerintah mengalokasikan Rp18 triliun, 2005 dialokasikan Rp23 triliun, pada 2006 Rp42 triliun dan 2007 direncanakan akan dialokasikan sejumlah Rp51 triliun. "Saya berharap anggaran dana tersebut yang telah dialokasikan benar-benar dapat digunakan dan diarahkan untuk mengurangi jumlah kemiskinan dan pengangguran," tambahnya. Yudhoyono menegaskan upaya mengurangi miskin, pengangguran dan rehabilitasi anak-anak jalanan merupakan tanggung jawab seluruh warga masyarakat. "Mereka memerlukan pertolongan sosial dari kita semua, termasuk komponen masyarakat lainnya, sedangkan pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya nyata dalam mengurangi angka kemiskinan," katanya. Ia menegaskan upaya nyata pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran memerlukan kesungguhan dan kesabaran dari seluruh komponen masyarakat. (*)
Copyright © ANTARA 2006