Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr Ahmad Syafii Ma`arif menilai saat ini beberapa orang memanfaatkan politik sebagai pekerjaan, sehingga banyak bermunculan partai politik.
"Dalam pelaksanaan pemilu meski sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, partai-partai politik itu hanya mendapatkan peraihan nol koma persen," katanya di Jakarta, Selasa (19/12) malam.
Kondisi orang yang menempatkan bidang politik sebagai pekerjaan itu, kata dia, menunjukkan bahwa lapangan kerja di tanah air, sangat minim hingga mereka menempatkan politik sebagai mata pencaharian.
Kendati demikian, dirinya tidak menampik bertebarannya partai-partai politik merupakan dampak dari ultra demokrasi yang terjadi di tanah air, hingga banyak yang mencoba-coba untuk membuat partai politik.
"Namun sebagai warga negara, mereka itu tidak bisa dicegah untuk mendirikan parpol," katanya.
Di bagian lain, ia juga mengemukakan adanya orang yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia itu sulit untuk bangkit dari keterpurukkan, kendati demikian bangsa Indonesia jangan sampai menyerah untuk bangkit.
Sementara itu, Ketua PBNU, KH Hasyim Muzadi, mengemukakan proses ultra demokrasi di tanah air yang sangat intens dan berdosis tinggi ternyata telah menggusur rasa tanggung jawab, padahal kebebasan dalam bertanggung jawab adalah masalah hati nurani.
"Ultra demokrasi itu telah mengakibatkan pengaruh terhadap 'leadership' (kepemimpinan) baik masalah perorangan dan kelompok dari sebuah rezim," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006