Palu (ANTARA News) - Sedikitnya 7.344 warga Sulawesi Tengah (Sulteng) terserang diare dalam kurun waktu Januari-Oktober 2006 dan enam diantaranya meninggal dunia, kata Dinas Kesehatan Kota Palu, Rabu.
Di ibukota Sulteng sendiri yakni Palu, pada Nopember lalu 30 orang terserang penyakit ini, satu diantaranya jiwanya tidak tertolong, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, drg Emma Sukmawati di Palu.
Menurut dia, masih tingginya kasus diare di Kota Palu tersebut, disebabkan cukup banyak warga setempat kurang menjaga kebersihan lingkungan.
"Masih banyak anggota masyarakat di sini kurang memperdulikan kualitas air bersih serta mengabaikan kebersihan makanan dan tangan ketika hendak mencicipi makanan, sehingga mudah terserang diare," tuturnya.
Ia mengatakan, dalam kasus diare di Kota Palu umumnya yang terserang adalah balita dan anak.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa banyak orang tua yang mengabaikan kebersihan makanan atau tangan buah hati mereka saat diberi makan, apalagi daya tahan tubuh balita dan anak-anak masih lemah sehingga mudah terserang berbagai macam penyakit," katanya.
Menjawab pertanyaan, dokter Emma mengatakan untuk menurunkan angka kasus penyakit diare itu, pihaknya telah melakukan upaya pencegahan, diantarnya melalui pembagian oralit kepada masyarakat serta melakukan penyuluhan kepada warga melalui Puskesmas-Puskesmas setempat.
Tapi, lanjut dia, usaha demikian ini tidak akan berarti jika warga sendiri kurang menyadari pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, terutama di daerah-daerah padat penduduk dan di pinggiran kota.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006