Bukittinggi (ANTARA News) - Sistem rekrutmen calon praja di Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) secara online harus dipastikan bisa diakses pemuda-pemudi yang berasal dari masyarakat kecil.
Menurut anggota Komisi II DPR RI, Arteria Dahlan dari Fraksi PDIP, rekrutmen calon praja melalui sistem online hanya dinikmati anak-anak dari kalangan pejabat saja.
"Apakah sistem online bisa memastikan rakyat atau anak muda dari kalangan bawah bisa masuk IPDN. Sebab yang masuk IPDN adalah anak-anak pejabat," kata Arteria saat pertemuan Komisi II DPR RI dengan jajaran IPDN Sumbar di Bukittinggi, Sumbar, Selasa.
Terkait kedisiplinan yang telah diterapkan oleh IPDN, Arteria memberikan apresiasi dan meminta untuk dipertahankan.
"Namun, kedisplinan tersebut tidak harus militeristik. Apa sih yang mau diambil dari TNI soal kedisiplinan?" kata anggota DPR RI asal daerah pemilihan Jawa Timur VI.
Dia juga mendukung penguatan terhadap IPDN secara keseluruhan. "Itu mutlak diperlukan, tidak hanya dari penguatan akademis, tapi juga sarana prasana. Kita support IPDN sebagai pencetak kader pemimpin bangsa ini," demikian Arteria yang menggantikan Djarot Syaiful Hidayat yang sekarang menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sementara itu, Pembantu Rektor IPDN, Hyronimus Rowa menanggapi pernyataan Arteria terkait rekrutmen online bahwa ada beberapa daerah yang rekrutmennya dilakukan secara manual.
"Untuk Papua dan Papua Barat, tidak perlu sistem online, tapi dilakukan secara manual," kata Hyronimus.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015