Banda Aceh (ANTARA News) - Sejumlah warga masyarakat di kota Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi NAD, Selasa (19/12) malam, sempat panik dan berhamburan keluar rumah akibat diguncang gempa bumi berkekuatan 5,5 pada skala Richter (SR). Staf kantor Stasiun Geofisika Mata Ie, Aceh Besar, Umarah, kepada ANTARA di Banda Aceh, Rabu, menyebutkan gempa yang terjadi pukul 19.48 WIB itu dirasakan masyarakat di kota Singkil sekitar III Modified Marcally Intensity (MMI). Gempa yang berdurasi sekitar 301 detik itu juga dirasakan masyarakat di wilayah Sidikalang, Sumatera Utara (Sumut) sekitar II-III MMI, namun tidak menimbulkan kepantikan di kalangan masyarakat setempat. Menurut Umarah, gempa tersebut berada di darat, sekitar 35 Km timur laut Singkil Baru dengan dengan koordinat 2,42 lintang utara (LU) - 98,48 bujur timur (BT) dengan kedalaman sekitar 102 KM dari permukaan bumi. "Gempa di Singkil itu tidak dirasakan masyarakat di kota Banda Aceh," tambahnya. Singkil sebagai ibukota Kabupaten Aceh Singkil berada di dekat laut yang berbatasan dengan provinsi tetangga Sumatera Utara, pada 25 Maret 2005 juga mengalami kerusakan bersamaan gempa di Pulai Nias berkekuatan 8,9 SR. Muhri, salah seorang warga kota Singkil, mengaku dirinya ikut keluar dari dalam rumah bersama ribuan warga masyarakat ketika merasakan getaran gempa yang dianggapnya cukup kuat, namun berlangsung hanya beberapa detik. Suasana panik segera pulih kembali, setelah mereka berada di luar rumah dan merasa keadaan sudah tenang kembali, namun sebagian masyarakat juga sempat memantau kondisi air laut yang ternyata masih normal. "Kami masih trauma dengan bencana tsunami, sehingga setiap terjadi gempa, masyarakat selalu melihat air laut karena khawatir akan terjadi tsunami, seperti yang terjadi di sebagian wilayah pesisir Barat Aceh, akhir tahun 2004," demikian Muhri. (*)
Copyright © ANTARA 2006