"Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan evakuasi kepada 200 warga negara asing untuk keluar dari wilayah Yaman," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, para warga negara asing yang dievakuasi dari Yaman itu antara lain berasal dari India, Pakistan, Yaman, Burkina Faso, Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, Thailand, dan Afrika Selatan.
Iqbal menyebutkan, untuk melakukan evakuasi, Pemerintah Indonesia mengirimkan dua tim ke Yaman bagian timur dan Yaman bagian barat.
Evakuasi di Yaman bagian timur, yaitu di kota Tareem, Al Mukalla dan sekitarnya dipimpin oleh diplomat Yusron Ambary. Sementara di Yaman bagian barat, yaitu di kota Sanaa, Al Hudaidah dan sekitarnya dipimpin oleh spesialis evakuasi Kemlu Susapto Broto.
"Sementara evakuasi dari kota Aden yang melalui jalur laut ditangani tim yang berada di Djibouti," ungkap Iqbal.
Berdasarkan keterangan dari Kemlu, tercatat hingga saat ini setidaknya 10 negara sahabat telah secara resmi meminta bantuan Indonesia untuk mengevakuasi warganya yang ada di berbagai wilayah di Yaman.
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi sebelumnya telah memberi tanggapan terhadap harapan dan permintaan negara-negara sahabat untuk mendapatkan bantuan evakuasi oleh Tim Indonesia bagi warga negaranya yang berada di Yaman.
"Ini adalah misi kemanusiaan. Karena itu, meskipun tetap memprioritaskan evakuasi WNI, kita akan terus memberikan bantuan evakuasi kepada warga negara asing yang membutuhkan bantuan evakuasi di Yaman, sejauh kapasitas kita memungkinkan," ujar Menlu Retno.
Tim evakuasi yang dikirim Pemerintah Indonesia terdiri dari 43 personil, meliputi 14 orang Kementerian Luar Negeri, 21 orang TNI AU, tujuh orang Polri, dan tiga orang dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Operasi evakuasi WNI di Yaman itu juga melibatkan lima Perwakilan RI yaitu KBRI Sanaa, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Addis Ababa dan KJRI Jeddah.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015