Baghdad (ANTARA News) - Irak berada dalam ambang disintegrasi total yang dapat menyeret para negara tetangganya ke perang regional, ungkap lembaga pengkaji terkemuka, Selasa. Peringatan tersebut dinyatakan International Crisis Group (ICG) dan minta Washington membuat jarak terhadap pemerintahan Perdana Menteri Nuri al-Maliki yang sudah terkepung, yang gagal menghadang milisi sektarian, serta mengulurkan tangan kepada musuh besar Amerika Serikat (AS) yaitu Iran dan Suriah. Anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa serta enam negara tetangga Irak harus dilibatkan dalam setiap usaha penanganan konflik Irak. "Penerapan dari berbagai usaha yang dipetakan dalam laporan ini merupakan peluang terakhir. Ini hal terbaik dalam suramnya harapan," tulis laporan ICG seperti dikutip AFP. "Tapi ini adalah satu-satunya harapan untuk mencegah Irak dari disintegrasi keseluruhan, yang mengakibatkan malapetaka dan kehancuran bagi semuanya." Sementara itu, laporan triwulanan Pentagon mengenai pelaksanaan tugas militer di Irak menyebutkan jumlah kekerasan naik ke tingkat tertinggi yang belum pernah ada sebelumya dengan rata-rata 959 serangan tiap pekan dalam empat bulan terakhir, yang berarti kenaikan 22 persen.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006