"Misalnya usia saat mendapat adik, pindah rumah, pindah sekolah. Tidak selalu hal yang buruk," kata Davido kepada Antara News di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan gambar merupakan proyeksi kondisi seseorang di atas medium kertas, menunjukkan apa yang dirasakan seseorang.
"Gambar kurang lebih menunjukkan seperti apa diri kita," kata Davido, penulis buku "La Decouverte de Votre Enfant par Le Dessin" (Mengenal Anak Melalui Gambar).
Davido menceritakan satu contoh kasus, seorang anak perempuan berusia enam tahun yang diminta menggambar sesuatu dari masa kecilnya.
Anak tersebut membuat gambar dua perempuan, satu berukuran lebih besar dan satu berukuran lebih kecil dengan jarak yang berjauhan. Menurut dia, gambar itu menunjukkan hubungannya dengan sang ibu.
Ia menjelaskan pula bahwa seseorang yang mendapat perlakuan tidak baik, seperti kekerasan seksual, saat masih kecil, tidak dapat menceritakan kondisi mereka kepada orang lain.
"Mereka menyimpan sendiri rahasia mereka," kata psikolog klinis dan psikiater yang mengajar di Universitas Paris VII itu.
Oleh karena itu dia membuat tes menggambar yang memungkinkan seseorang dengan berbagai usia menceritakan masa lalu mereka.
Roseline Davido merupakan penemu tes proyeksi Childood Hand that Disturbs (CHaD), yang di Indonesia digunakan oleh psikolog Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono untuk menganalisis kepribadian mantan teroris.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015