Kami baru menerapkan Ujian Nasional (UN) dengan menggunakan system Computer Based Test (CBT), agar UN tetap lancar, kami menyiapkan mesin genset untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi pemadaman listrik."
Amuntai (ANTARA News) - Sejumlah sekolah SMA sederajat di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, terpaksa menyiapkan mesin genset untuk mengantisipasi listrik padam, agar pelaksanaan ujian nasional dengan sistem online tetap lancar.
"Kami baru menerapkan Ujian Nasional (UN) dengan menggunakan system Computer Based Test (CBT), agar UN tetap lancar, kami menyiapkan mesin genset untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi pemadaman listrik," kata Kepala Sekolah SMKN 2 Amuntai, Falak Suryadi di Amuntai, senin.
Falak mengatakan, sekolah yang dipimpinnya salah satu dari tiga buah SMK di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang menerapkan sistem CBT mulai UN 2015.
Selama ini, lanjutnya, proses belajar dan mengajar di SMK 2 masih cukup menggunakan satu buah genset, namun seiring penggunaan sarana komputer secara bersamaan oleh siswa selama UN berlangsung hingga tiga hari kedepan, maka perlu ditambah satu unit genset untuk cadangan.
"Siswa SMK 2 yang menjadi Peserta UN sebanyak 211 orang dengan fasilitas komputer sebanyak 20 unit yang dibagi dalam empat ruang ujian dan dilaksanakan sebanyak 3 kali pergantiam shift setiap harinya," ujarnya.
Kesiapan SMK 2 Amuntai dalam menerapkan UN sistem CBT ini, bukan dipersiapkan secara sengaja, melainkan karena fasilitas dan tenaga ahli komputer yang dimiliki SMK 2 Amuntai memang memenuhi syarat.
SMK 2 memiliki fasilitas komputer cukup banyak disebabkan hampir semua mata pelajaran produktif yang diajarkan di SMK berhubungan dengan penggunaan fasilitas komputer sebagai media belajarnya.
Sehingga sekolah ini juga memiliki sebanyak dua tenaga ahli komputer berpendidikan strata dua (S2 komputer) yang bisa mengawasi proses on line pelaksanaan UN 2015.
Falak mengakui dengan menerapkan sistem CBT pada pelaksanaan UN tahun ini di sekolahnya, memudahkan siswa dalam menjawab soal UN lebih cepat dan praktis.
Fatur salah seorang siswa SMK 2 menuturkan dirinya sama sekali tidak kesulitan menjawab soal UN dengan menggunakan sistem CBT.
"Yang terpenting kita memasukan kata sandi dan user name atau nama pengguna, setelah itu cukup mengklik jawaban soal," paparnya.
Dia menerangkan, siswa SMK 2 sudah dibekali tehnik menjawab soal UN menggunakan sistem CBT pada persiapan try out sebelumnya, apalagi siswa SMK sudah "familier" dalam pengunaan komputer, sehingga tidak mengalami kesulitan yang berarti saat menjawab soal UN menggunakan sistem CBT tersebut.
Dia mengakui, sempat terjadi insidien mesin komputer seorang siswa peserta UN di SMK 2 Amuntai tiba-tiba blank alias mati sekitar lima menit, namun bisa cepat diatasi karena ditiap ruang ujian sudah disediakan 2 hingga 3 komputer cadangan oleh pihak sekolah.
"Jika komputer padam dengan sendirinya atau listrik padam, jawaban soal kita tidak hilang karena sistem CBT menjalankan auto save atau penyimpanan secara otomatis," tuturnya.
Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015