Sebagai rumah sakit di daerah yang menerapkan syariat Islam, sudah seharusnya pelayanan yang diterapkan berbasis Islam. Pelayanan Islami inilah yang kami terapkan,"

Banda Aceh (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa, Kota Banda Aceh, menerapkan pelayanan Islami bagi pasien dan keluarganya.

Direktur RSUD Meuraxa dr Syahrul SpBS di Banda Aceh, Senin, mengatakan penerapan pelayanan Islami karena sesuai visi dan misi Kota Banda Aceh sebagai Kota Madani.

"Sebagai rumah sakit di daerah yang menerapkan syariat Islam, sudah seharusnya pelayanan yang diterapkan berbasis Islam. Pelayanan Islami inilah yang kami terapkan," kata dia.

Ia menyebutkan beberapa pelayanan berbasis Islam tersebut seperti semua ruangan rawat harus memiliki penanda arah kiblat. Pelayanan diawali ucapan Assalamualaikum.

Kemudian, kata dia, pasien maupun keluarga pasien yang menjaga selalu diingatkan waktu shalat. Perawat juga akan membantu pasien rawat inap yang sulit bergerak menunaikan shalat lima waktu.

"Selain itu, dokter ketika merawat pasien diawali membaca Bismillah. Dan ini kami lakukan untuk mewujudkan RSUD Meuraxa menjadi rumah sakit Islami di Provinsi Aceh," kata dr Syahrul menerangkan.

Selain menerapkan pelayanan Islam, kata dia, manajemen rumah sakit juga bertekad menjadikan RSUD Meuraxa sebagai rumah sakit modern dan rumah sakit regional.

Apalagi, kata dia, saat ini pasien yang datang ke RSUD Meuraxa bukan hanya dari Kota Banda Aceh, tetapi juga dari daerah lainnya di Provinsi Aceh. Padahal, rumah sakit ini milik Pemerintah Kota Banda Aceh.

"Kami tidak hanya melayani pasien dari Kota Banda Aceh, tetapi ada juga pasien dari Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya, maupun Kota Sabang. Karena itu, kami mencoba mengusulkan RSUD Meuraxa ini sebagai rumah sakit regional," kata dia.

Saat ini, kata dia, RSUD Meuraxa memiliki 40 dokter spesialis. Jumlah dokter spesialis ini dinilai kurang karena idealnya rumah sakit ini memiliki 80 dokter spesialis. Kekurangan dokter spesialis ini sudah disampaikan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh.

"Sedangkan tingkat kunjungan pasien di poliklinik, rata-rata 250 orang per hari. Sedangkan di instalasi gawat darurat mencapai 100 pasien per hari. Sementara, untuk rawat inap, kami memiliki 200 tempat tidur dan perlu ditambah 100 tempat tidur lagi, kata dr Syahrul.

Pewarta: M Haris SA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015