Sampit (ANTARA News) - Sedikitnya 200 rumah warga Desa Sungai Ubar Mandiri, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terendam banjir.
"Rumah warga desa terendam banjir sejak Minggu (12/4) dini hari, akibat daerah itu diguyur hujan lebat selama tujuh jam lebih," kata salah seorang warga Desa Sungai Ubar Mandiri, Joni di Sampit, Senin.
Kedalaman air berkisar antara 100 - 150 centi meter, kondisi tersebut membuat akses jalan menuju ke desa tersebut terputus.
Hingga Senin (13/4) sore kedalaman air belum berkurang, meski terendam banjir warga masih bertahan di rumah masing-masing dan belum ada yang berupaya untuk mengungsi.
Warga Desa Sungai Ubar Mandiri terisolasi dan tidak dapat bepergian, karena akses jalan terputus akibat terendam banjir.
Selain itu warga tidak dapat beraktivitas dan ratusan anak-anak tidak dapat sekolah karena jalan menuju ke sekolah terendam banjir.
"Untuk sementara ini kami bertahan di rumah saja sambil menunggu air surut," katanya.
Joni mengungkapkan, sebelumnya desa mereka tidak pernah terendam banjir dan baru sekarang dilanda banjir besar.
Banjir yang merendam Desa Sungai Ubar Mandiri diduga akibat adanya pembukaan lahan perkebunan sawit.
"Sejak beroperasinya perkebunan sawit PT Windu Nabatindo Lestari (WNL) desa kami sekarang sering terendam banjir, mungkin akibat hilangnya daerah resapan dan banyaknya sungai buatan yang dialirkan ke sungai yang tidak jauh dari desa," terangnya.
Sementara itu, akibat guyuran hujan Minggu dini hari juga sempat merendam Kota Sampit dengan kedalaman antara 40 hingga 50 centi meter.
"Sampai Senin (13/4) sore masih ada beberapa ruas jalan yang terendam, sehingga menyulitkan warga beraktivitas," kata Rija warga Sampit.
Pewarta: Untung Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015