Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) merekomendasikan dibukanya perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) Indonesia dengan Uni Eropa dan Amerika dalam rangka meningkatkan ekspor dan penyerapan tenaga kerja.


"Kita harus meningkatkan kembali pembicaraan adanya FTA dengan Eropa dan Amerika, karena pasar yang paling besar ada di sana," ujar Ketua Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Harijanto di Jakarta, Senin.


Harijanto mengatakan, negara-negara pesaing Indonesia untuk industri garmen dan sepatu rata-rata sudah membuka FTA dengan Uni Eropa dan Amerika, sehingga mampu mendongkrak ekspor kedua produk tersebut.


"Kalau untuk garmen itu Vietnam dan Bangladesh. Kalau sepatu pesaing itu Vietnam dan Tiongkok. Nah, itu sekarang mereka rata-rata sudah punya FTA dengan EU dan Amerika, sedangkan kita belum. Kalau begini terjadi, daya saing kita akan kalah," ujarnya.


Selain itu, Aprisindo juga meminta agar kebijakan pengupahan diperjelas, sehingga semakin banyak investor bidang industri garmen dan sepatu yang menanamkan investasinya di Indonesia dan pada akhirnya menyerap lebih banyak tenaga kerja.


"Yang diharapkan adalah kenaikannya itu bisa diprediksi dalam lima tahun dan rumusan yang bisa diterima oleh kedua belah pihak," kata Harijanto.


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015