Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia sedikit menguat dalam perdagangan di Asia pada Senin, memperpanjang keuntungan minggu lalu, tetapi berlanjutnya kelebihan pasokan global akan cenderung membatasi kenaikan, kata para analis.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei bertambah 11 sen menjadi 51,75 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent untuk Mei naik 12 sen menjadi 57,99 dolar AS dalam perdagangan sore.
"Telah ada keberlanjutan dalam kenaikan harga minyak dari sesi Jumat, tetapi pasar telah memulai minggu ini dengan hati-hati karena sedang berlangsung situasi kelebihan pasokan," kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar dengan CMC Markets di Sydney.
Kedua kontrak ditutup naik lebih dari lima persen pada pekan lalu berkat penurunan jumlah rig minyak AS yang beroperasi, data ekonomi yang lebih baik dari Jerman dan berkurangnya harapan bahwa minyak Iran akan kembali ke pasar setelah mencapai kesepakatan awal dengan negara-negara Barat atas program nuklirnya.
Tetapi Sanjeev Gupta, yang mengepalai praktek minyak dan gas Asia-Pasifik di perusahaan jasa profesional EY, mengatakan: "Peningkatan persediaan minyak mentah di AS dan pengumuman rekor produksi minyak mentah oleh Arab Saudi pada Maret membantu membatasi kenaikan harga patokan."
Persediaan AS pada pekan yang berakhir 3 April melonjak hampir 11 juta barel ke rekor tertinggi baru 482,4 juta barel, Departemen Energi AS mengatakan, sementara di Arab Saudi, Menteri Perminyakan Ali al-Naimi mengumumkan produksinya mencapai rekor 10,3 juta barel per hari pada Maret.
Minyak mentah telah kehilangan sekitar 60 persen dari nilainya menjadi sekitar 40 dolar AS antara Juni hingga akhir Januari, terutama karena kelebihan pasokan di pasar dunia dan kartel minyak OPEC menolak untuk mengurangi produksinya, demikian AFP melaporkan.
(A026/A011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015