Kupang (ANTARA News) - Seorang peserta ujian nasional asal SMA Negeri 3 Kota Kupang Reynaldo Yonathan Ndun dilarang ikut ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia karena terlambat.
"Kami terpaksa melarangnya ikut ujian di mata pelajaran pertama, karena dia terlambat," kata Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Kota Kupang Selfina Dethan kepada wartawan di sekolah itu, Senin.
Menurut dia, pelaksanaan ujian nasional mulai dari proses masuk ruangan ujian hingga pelaksanaannya sudah dilakukan sejak pukul 07.00 Wita. Sedangkan Reynaldo baru tiba di sekolah pada pukul 8.45 Wita.
"Saya melarangnya masuk ruang ujian karena sudah sangat terlambat. Saya khawatir nanti siswa itu tidak sanggup selesaikan semua soal dengan alokasi yang tersisa," katanya.
Karena tidak bisa lagi mengikuti ujian di mata pelajaran pertama yaitu Bahasa Indonesia, Reynaldo akan mengikuti ujian susulan yang oleh pemerintah disediakan pada 20 April hingga 21 April mendatang. "Yang bersangkutan bisa ikut susulan nanti," katanya.
Menurut Selfina, pemerintah menyediakan dua hari ujian susulan, untuk mengakomodasi para peserta ujian nasional yang berhalangan akibat sejumlah alasan, baik sakit ataupun terlambat seperti ini. Karena itulah, kebijakan yag diambil terhadap Reynaldo, adalah ikut susulan.
Sementara itu Reynaldo Yonathan Ndun mengaku terlambat karena terlambat tidur.
Siswa kelas IPS itu mengaku terlambat tidur karena harus belajar persiapan ujian nasional. "Saya tadi malam tidurnya telat karena masih belajar," katanya.
Dia mengaku sedikit kecewa karena dilarang ikut ujian mata pelajaran pertama. Namun karena sudah merupakan peraturan, dia mengaku akan menurutinya.
Dalam kondisi itu, Reynaldo mengaku optimistis lulus.
Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015