New York (ANTARA News) - Asosiasi Pemain NBA dan liga NBA tengah mencermati masalah penangkapan forward Atlanta Hawks Thabo Sefolosha di New York.

Sefolosha yang kelahiran Swiss dan rekan satu timnya di Hawks Pero Antic yang berasal dari Makedonia tengah didakwa melawan saat ditangkap di sebuah klub malam New York pada Rabu dini hari.

Kedua lembaga akan mempertanyakan dakwaan itu.

Sefolosha mengalami patah kaki kanan dan cedera ligamen di suatu tempat dalam kejadian itu sehingga tak bisa bermain sampai akhir musim.

Video yang diposting pada laman selebritis TMZ menunjukkan polisi dengan agresif berusaha manahan dan membanting sang pemain ke tanah.

Video lainnya memperlihatkan seorang petugas polisi memegang tongkat polisi, namun tidak jelas benar jika Sefolosha dipukul oleh itu dan tidak pula diketahui kapan cedera pada kakinya itu bermula.

Polisi mengatakan Sefolosha telah menolak perintah polisi untuk mundur dengan malah menghardik seorang petugas polisi.

"Serikat pemain prihatin atas suasana seputar penangkapan Thabo Sefolosha dan Pero Antic, dan tengah melakukan penyelidikannya sendiri atas situasi itu," kata mereka dalam pernyataan tertulisnya beberapa waktu lalu.

"Serikat pemain sepenuhnya terlibat dalam mendukung ketiga pemain di pengadilan dan di kantor polisi pekan ini, dan akan terus terlibat pada kedua situasi yang terjadi."

Sabtu waktu AS atau Minggu WIB, juru bicara NBA Michael Bass berkata kepada ESPN bahwa liga juga mengikuti kasus ini.

"Kami bekerjasama dengan organisasi Hawks dan pihak berwajib lokal dalam mendapatkan lebih banyak informasi mengenai keadaan-keadaan seputar penangkapan Thabo," kata dia.

Peristiwa itu terjadi di klub malam 1 OAK di mana pemain Indiana Pacers Chris Copeland dan dua wanita ditikam di luar klub malam itu, namun Antic mengatakan bahwa mereka tidak bersama Copeland yang harus dibedah karena luka pada perut dan lengannya.

Polisi mengatakan dua pemain Hawks ikut campur dengan berupaya merusak tempat kejadian perkara setelah penikaman itu.

"Kami tak ada kaitan apa-apa dengan yang telah terjadi. Kami tidak datang bersamaan. Kami tak melihat orang itu. Kejadiannya terjadi sebelum itu," kata Antic seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015