Dengan kemenangan tersebut, Jakarta BNI 46 berhasil mengumpulkan 4 poin dalam klasemen sama dengan yang dimiliki tim Jakarta Pertamina Energi yang pada pertandingan pertama kalah 2-3 dari Jakarta Electric PLN.
"Hari ini anak-anak bermain luar biasa karena berhasil menjalankan taktik saya yaitu "kill the ball" dan "defend the ball", menurut saya itu kunci kemenangan kami," kata Pelatih Jakarta BNI 46, Gordon Myforth usai pertandingan.
Meski sempat tertinggal 5 poin pada set pertama, Sigit Ardian dan kawan-kawan tidak pantang menyerah untuk mengejar ketertinggalan sehingga terjadi kejar-kejaran poin.
Sempat terjadi "deuce" pada set pertama, namun Jakarta BNI 46 akhirnya menyudahi set pertama dengan skor 26-24.
Dengan status juara bertahan, Samator Surabaya yang dimotori oleh I Putu Randu akhirnya bangkit pada set kedua dan menang dengan skor 25-19 sehingga menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Dalam set ketiga, terlihat permainan Surabaya Samator kurang lepas dan banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga Jakarta BNI berhasil mengambil kesempatan denga menang 25-22.
Akibat mental yang sudah goyah, kembali pada set keempat permainan I Putu Randu dan kawan-kawan terlihat kurang solid sehingga para pemain banyak melakukan kesalahan.
Mereka pun akhirnya takluk dengan skor 25-21 dan Jakarta BNI 46 berhasil mengunci kemenangan dengan skor akhir 3-1.
Menurut Sigid, kunci kemenangan timnya adalah melakukan "finishing" dan mempertahankan bola dengan baik.
"Menurut saya, kuncinya juga terjadi pada set keempat karena pemain Surabaya Motor mulai kurang fokus dan kami berhasil memanfaatkannya," kata Sigid.
Ia juga menyatakan bahwa absennya salah satu andalan Surabaya Samator, Mahfud Nurcahyadi yang sedang cedera merupakan salah satu faktor melemahnya permainan lawan sehingga membantu kami untuk memenangkan pertandingan tadi.
"Saya juga bersyukur karena dapat mengalahkan Surabaya Samator untuk pertama kalinya, karena sebelumnya dari penyisihan kami belum pernah menang," katanya.
Sementara itu, Pelatih Surabaya Samator, Ibarsyah Djanu Tjahyono mengakui bahwa anak asuhnya banyak melakukan kesalahan dalam pertandingan tersebut.
"Malam ini, harus saya akui Jakarta BNI 46 bermain luar biasa, seharusnya kami bisa menyudahi set pertama dengan kemenangan karena telah memimpin 5 poin dan di situ masalahnya, ketika skor sudah 20 ke atas, kami banyak lakukan kesalahan," tuturnya.
Ia berharap timnya dapat memaksimalkan dua laga tersisa sehingga bisa membuka peluang lolos ke final Proliga di Yogyakarta, 19 Apri mendatang.
"Besok kami harus cari kemenangan dan kami juga tidak mau bergantung pada pertandingan lain," ujarnya.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015