Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan dalam jumpa pers di kantor Kemlu di Pejambon, Jakarta, Jumat, bahwa kloter pertama yang membawa 43 WNI akan tiba di Indonesia pada Sabtu pukul 15.15 WIB menggunakan Qatar Airways.
Kloter kedua yang membawa 150 WNI akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 22.20 WIB dengan menumpang pesawat Emirates.
Selanjutnya Senin (13/4), 90 WNI yang dievakuasi dari Yaman menggunakan pesawat TNI AU Boeing 737 akan tiba di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta pada pukul 9.20 WIB.
Pada Selasa (14/4) pukul 10.00 WIB, 360 WNI yang telah dievakuasi dari Yaman ke Salalah, Oman, akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta menggunakan pesawat sewaan.
"Sementara yang masih menjadi concern (perhatian) utama kita saat ini adalah untuk mengevakuasi 111 WNI di Aden," kata Menlu Retno.
Menurut Retno, terdapat dua opsi untuk mengeluarkan 111 WNI tersebut dari Aden, yakni dengan menumpang kapal perang milik India atau menyewa kapal sipil dari Djibouti (negara terdekat dari Aden).
Untuk opsi pertama tersebut, Menlu Retno telah melakukan pembicaraan dengan Menlu India Sushma Swaraj untuk bekerja sama dalam mengevakuasi warga negara dari Yaman dan keduanya telah bersepakat.
"Dari kedua opsi tersebut, opsi pertama paling memungkinkan terkait dengan kapasitas kapal," kata dia.
Kapal perang India tersebut memiliki kapasitas 500 penumpang dan diperkirakan akan merapat di Aden pada Jumat malam waktu setempat.
Berdasarkan data Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu, saat ini terdapat 1.800 WNI yang telah siap dan akan segera dievakuasi dari Yaman, serta masih ada sekitar seribu orang yang masih belum mendaftar.
Selain itu, juga terdapat 1.500 TKI profesional di bidang minyak dan gas yang masing-masing telah dievakuasi dari Yaman oleh perusahaan yang memperkerjakan mereka.
Hingga saat ini, pemerintah Indonesia telah berhasil memulangkan 775 WNI ke Indonesia dengan selamat.
Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015