... tidak merasa merugikan orang lain karena niat saya tidak menyakiti orang lain...
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Mario Steven Ambarita mengaku tidak menyesali perbuatannya aksinya menyusup pesawat Garuda Indonesia di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dengan tujuan Jakarta pada Selasa (7/4).

Hal itu disampaikan dia, kepada wartawan di sela-sela rekonstruksi di Bandara SSK II Pekanbaru, Jumat siang. "Saya tidak merasa merugikan orang lain karena niat saya tidak menyakiti orang lain," katanya dengan mimik wajah santai.

Ia juga mengaku aksinya tersebut hanya membahayakan dirinya sendiri, dan mengatakan bahwa dia siap mati terkait aksinya tersebut. "Ini khan masalah nyawa saya, masalah pribadi saya," ujarnya ketus.

Sontak, pernyataan Ambarita (21) itu membuat sejumlah awak media terkejut, karena ia sama sekali tidak menunjukkan rasa penyesalan sama sekali.

Selain itu, lagi-lagi ia beralasan dia ingin bertemu Presiden Joko Widodo. Ia mengaku pertemuan dengan Jokowi itu untuk mencalonkan diri menjadi menteri presiden ke tujuh Indonesia itu.

"Soal saya mampu atau tidak, itu urusan pribadi saya," ujarnya. Ulah Ambarita yang terkesan acuh tak acuh tersebut disinyalir karena hukuman ringan yang akan ia terima.


Atas aksinya menyusup pesawat, Ambarita hanya diancam hukuman satu tahun penjara dan denda maksimal 500 juta dengan dijerat Pasal 421 dan 435 UU Penerbangan Nomor 1/2009 tentang Memasuki Daerah Terbatas dan Memasuki Bandar Udara yang Dapat Membahayakan Keselamatan Penerbangan.

Menanggapi itu, Direktur Umum Angkasa Pura II, Budi Sumadi mengatakan, "Kami akan koordinasikan untuk rekomendasikan hukuman Mario, karena kesalahan Mario ini cukup fatal."

Saat ini Ambarita sedang berada di Pekanbaru untuk menjalani rekonstruksi, dan setelah rekonstruksi selesai dilaksanakan maka berkas yang saat ini ditangani penyidik PNS Kementerian Perhubungan akan dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Riau melalui Polda Riau.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015