Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 889 warga negara Indonesia (WNI) siap untuk dievakuasi keluar dari Yaman, negara yang sedang dilanda kakacauan.

Dari jumlah tersebut, 111 WNI berada di Aden, 58 di Sanaa, 37 di Al Hudaydah, 260 di Al Mukalla, dan 423 di Tarim, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Jumat.

"Al Mukalla dan Tarim besok akan memulai proses evakuasi, sebanyak 100 WNI dari Al Mukalla dan 400 WNI dari Tarim. Kesulitan keamanan di Tarim belum ada, tapi lebih kepada kekurangan transportasi sehingga bertahap dan tidak bisa sekaligus," kata Retno.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebutkan bahwa besok (11/4) akan terdapat dua kloter evakuasi dari Yaman yang tiba di Jakarta, yaitu sekitar pukul 15.15 WIB sebanyak 43 WNI dan pukul 22.20 WIB sebanyak 150 WNI.

Pada Senin (13/4), pesawat dari TNI Angkatan Udara (AU) akan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 10.30 WIB dengan membawa 90 WNI.

Pada Selasa (14/4), penerbangan dengan pesawat sewaaan akan tiba sekitar pukul 10.00 WIB dengan membawa 360 WNI dari Salalah, Oman.

Menteri Retno juga mengatakan masih memiliki dua opsi evakuasi lanjutan, yaitu menggunakan kapal yang diberangkatkan dari Djibouti untuk mengevakuasi WNI di Aden dan kerja sama evakuasi dengan India.

"Kapasitas kapal memungkinkan untuk bergabung dalam upaya evakuasi. Masih dijajaki mana yang lebih cepat dan aman," kata Retno.

Sejauh ini, jumlah WNI dari Yaman yang sudah tiba di Tanah Air mencapai 771 orang. Pada 9 April bertambah 4 orang yang merupakan anak buah kapal (ABK) yang keluar dari Yaman secara mandiri, sehingga terdapat 775 WNI yang tiba di Indonesia dari Yaman.

Total sebanyak 993 WNI sudah keluar dari wilayah Yaman, yang terdiri dari 775 WNI yang telah tiba di Indonesia, dan 216 berada di Salalah, Oman.

Pewarta: Roberto C Basuki
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015