"Setelah dimulainya pekerjaan skala besar di Jalan Fatmawati hingga Jalan Panglima Polim, saat ini kita masuk di wilayah Lebak Bulus, tepatnya di Jalan Pasar Jumat," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dalam siaran pers, Jumat.
Ia mengatakan tahapan pekerjaan konstruksi skala besar berupa pembuatan pondasi jalur layang MRT telah lebih dulu dimulai di Jalan Fatmawati dan Panglima Polim pada Maret 2015.
"Seperti kita ketahui, proyek MRT koridor Selatan-Utara pada Fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI) akan dibangun sebanyak 13 stasiun serta satu depo," ujar Dono.
Dari 13 stasiun itu, dia merinci, meliputi tujuh stasiun layang (Lebak Bulus-Fatmawati-Cipete-Haji Nawi-Blok A-Blok M-Sisingamangaraja) dan enam stasiun bawah tanah (Senayan-Istora-Bendungan Hilir-Setiabudi-Dukuh Atas-Bundaran HI). Sementara depo akan dibangun di Lebak Bulus.
Pekerjaan konstruksi di area Lebak Bulus, ia menjelaskan, merupakan paket kontrak pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor CP 101 yaitu Tokyu-Wijaya Karya Joint Operation (TWJO).
"Pada area tersebut, tepatnya di median Jalan Pasar Jumat, akan dilakukan pekerjaan konstruksi struktur utama stasiun MRT. Pekerjaan ini juga akan berdampak terhadap arus lalu lintas, sehingga perlu dilakukan pengalihan," tutur Dono.
Dia mengungkapkan selama pekerjaan konstruksi berlangsung, jalur kendaraan akan bergeser ke jalur sementara yang disediakan (detour) melewati area bekas Terminal Lebak Bulus dan sepanjang sisi utara Jalan Pasar Jumat.
Pewarta: Rr.Cornea Khairany
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015