sayangnya masih banyak yang belum sadar jika terjerumus"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama Asad Said Ali mengatakan paham Islam radikal tidak umum di Indonesia karena memang diimpor dari luar.
"Paham tersebut memang dibawa oleh kelompok luar dan sebenarnya itu paham mereka sendiri yang sengaja dikaitkan dengan sisi budaya Islam Indonesia," kata Asad Said Ali dalam sebuah diskusi di Universitas Bhayangkara, Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, sasaran ajaran radikal adalah orang-orang yang belum kuat keyakinannya dan lemah secara ekonomi yang akan mudah tergiur pada aliran radikal.
"Itu memang dibentuk untuk menuju tujuannya dengan cara kekerasan, sayangnya masih banyak yang belum sadar jika terjerumus," kata Asad.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015