Perdana Menteri menekankan pentingnya untuk mempertimbangkan jalan dan cara-cara mengakhiri konflik tersebut sesegera mungkin secara damai."
Islamabad (ANTARA News) - Menteri luar negeri Iran pada Kamis bertemu dengan perdana menteri Pakistan serta kepala angkatan darat, yang sangat berpengaruh, dalam upaya menemukan penyelesaian diplomatik atas kemelut di Yaman.
Mohammad Javad Zarif bertemu dengan Perdana Menteri Nawaz Sharif pada akhir kunjungan dua harinya, yang agendanya dipusatkan pada kemelut Yaman saat Washington memperingatkan Teheran tidak mendukung pemberontak Syiah Huthi, lapor AFP.
Zarif dan mitranya dari Pakistan pada Rabu mendesak diadakannya perundingan guna mengakhiri konflik tersebut sementara operasi serangan udara yang dipimpin Arab Saudi telah memasuki minggu ketiga.
Zarif melakukan kunjungan ke Pakistan di saat parlemen negara itu sedang membahas permintaan Riyadh agar Pakistan mengirimkan tentara, kapal dan pesawat-pesawat tempur agar bergabung dengan koalisi pimpinan Saudi untuk membombardir para pemberontak Huthi Syiah di Yaman.
Pakistan sejauh ini menolak permintaan Saudi, negara yang telah sekian lama menjadi sekutu dekatnya.
"Perdana Menteri menekankan pentingnya untuk mempertimbangkan jalan dan cara-cara mengakhiri konflik tersebut sesegera mungkin secara damai," kata pernyataan dari kantor Sharif setelah berlangsungnya pertemuan dengan Zarif.
Riyadh menuding Teheran, kekuatan Syiah utama, memberikan dukungan kepada Huthi namun Zarif bersikeras bahwa pemerintahannya menginginkan krisis tersebut segera berakhir.
Sebelumnya, pada Rabu, Zarif bertemu dengan Jenderal Raheel Shrif, kepala tentara Pakistan, dan membahas "situasi yang berkembang di Timur Tengah", demikian menurut pernyataan militer.
(Uu.T008/B002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015