SINGAPURA (Antara/BUSINESS WIRE) --Dalam laporan khususnya, A.M. Bestmengungkapkan kalau penggunaan reasuransi (reinsuranceutilization) pada perusahaan asuransi non-jiwa di Indonesia sangat tinggi,sehingga dapat memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kebutuhan modaldan memperbesar dampak modal perubahan terhadap kualitas aset reasuransi.
Laporan khusus Best, yang bertajuk "Risk-Based Capital Impacts FromReinsurance Asset Leverage in Indonesia", mengungkapkan disaatperusahaan asuransi pada umumnya tidak akan mengalami penarikan rasio modal (capital ratio drag) dari pengalokasianmodal yang lebih tinggi ke perusahaan rekanan yang tidak atau kurang populer,seiring dengan berkembangnya pasar asuransi non jiwa Indonesia, aset reasuransidapat menjadi lebih sensitif terhadap berbagai peristiwa bencana alam, danrasio modal berbasis risiko dapat mulai terjerembab ke level yangmengkhawatirkan.
"Untuk menghindari dampaknegatif yang tidak proporsional terhadap rasio modal, sangat penting bagiperusahaan asuransi untuk tetap menjaga stabilitas laju pertumbuhan asetreasuransi yang sebanding dengan pertumbuhan modal," ujar analis keuangansenior A.M. Best di kantor cabang Singapura, Chi-Yeung Lok.
Asuransi properti semakin menjadiprimadona di dalam penggunaan reasuransi industri asuransi non jiwa diIndonesia, dengan total premi asuransi properti yang ditanggung (ceded property premiums) mencapai 41%(delapan triliun rupiah) dari seluruh premi yang ditanggung secara olehperusahaan asuransi non-jiwa ke perusahaan reasuransi pada 2013. Sedangkan,premi asuransi kendaraan yang ditanggung menempati peringkat kedua dengan jarakyang cukup jauh yaitu 11% (2 triliun rupiah) dari seluruh premi asuransi yangditanggung pada 2013. Energi di lepas pantai, penerbangan, dan satelit adalahbeberapa sektor bisnis dengan persentase terendah dari premi retensi; namun,premi bruto pangsa pasar mereka untuk perusahaan asuransi non jiwa kecil.
Aset reasuransi dapat menjadi aspekpenting dalam mengkaji performa neraca keuangan perusahaan asuransi, dan nilaikepentingan komponen ini ikut naik bersama dengan tingkat rasio leveragereasuransi. A.M. Best mempelajari 12 perusahaan asuransi non jiwa terbesaryang, jika digabungkan, memiliki premi bruto pasar hampir 50%, dan mendapatikalau rasio leverage aset reasuransi rata-rata mencapai sekitar 100% dari modalpada 2013. Meskipun level ini masih cenderung moderat, A.M. Best khawatirterhadap stabilitas rasio tersebut ke depannya karena pasar asuransi non jiwaterus tumbuh dan berkembang, khususnya dalam menghadapi berbagai peristiwabencana alam dan tingginya dan densitas penetrasi asuransi.
Untuk mengakses salinan laporan khususini, silakan kunjungi
http://www3.ambest.com/bestweek/purchase.asp?record_code=235494.
A.M. Best Company adalah sumber penilaian dan informasiasuransi tertua dan paling berwenang di dunia. untuk informasi lebih lanjut,kunjungi www.ambest.com.
Hak Cipta © 2015 oleh A.M. Best Company, Inc. Hak CiptaDilindungi.
Kontak
A.M. BEST
Chi-Yeung Lok, +65-6589 8400, ext.211
Senior Financial Analyst
atau
Christopher Sharkey, +(1) 908 4392200, ext. 5159
Manager, Public Relations
christopher.sharkey@ambest.com
atau
Jim Peavy, +(1) 908 439 2200, ext.5644
Assistant Vice President, PublicRelations
Sumber: A.M. Best
Pengumumanini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya.Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus denganpenunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yangdimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2015