Alasan kami memilih tema `Tepa Salira` yang diambil dari bahasa Sunda karena tema ini sesuai untuk menginspirasi para peserta agar selalu bersikap toleran, menghargai dan tidak saling berprasangka
Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 185 pemuda dari 15 negara se-Asia Pasific mengikuti program APRW & JASPARC (Asia Pasific Regional Workshop & Juniors Asia Pasific Regional Conference) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada 7-12 April 2015.

"Remaja dari CISV (Childrens International Summer Villages) nanti akan menyerukan Tepa Salira atau toleransi sebagai resolusi konflik dalam mewujudkan perdamaian dunia," kata Pendiri CISV Indonesia, Mira Wishenda, di Bandung, Kamis.

Menurut Mira, kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan dari CISV International yang beranggotakan lebih dari 70 negara di dunia.

"Alasan kami memilih tema Tepa Salira yang diambil dari bahasa Sunda karena tema ini sesuai untuk menginspirasi para peserta agar selalu bersikap toleran, menghargai dan tidak saling berprasangka," kata Mira seraya menambahkan, akan lebih baik jika penanaman nilai tenggang rasa dilakukan sejak dini supaya bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Dan terutama, dalam mengatasi berbagai konflik mulai dari konflik di keluarga, masyarakat dan di seluruh dunia," kata dia.

Mira mengatakan, pada kegiatan tersebut nantinya semua remaja yang berbeda bahasa dan budayanya mendapatkan pelatihan bagaimana menyelesaikan konflik and resolusi. "Dan diharapakan nantinya mereka bisa membawa negara mereka masing-masing menuju perdamian," katanya.

Ia mengaku bangga Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah karena bisa menjadi bagian dalam upaya menciptakan perdamaian di dunia.

"Kami berharap usai kegiatan ini, setelah kembali ke negaranya semua siswa memiliki pemahaman tentang perbedaan dan menularkannya ke masyarakat yang lain," kata dia.

Chairman CISV Asia Pasific Tom Adarme menambahkan, APRW JASPARC diisi dengan sejumlah pelatihan serta konferensi untuk memperdalam pengetahuan serta mengasah diri menjadi agen perubahan untuk lingkungannya.

"Jadi setiap tahunnya, ada beberapa tema yang dipilih di antaranya human rights (hak asasi manusia), conflict and resolution (konflik dan resolusi) serta diversity (keragaman)," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015