... ternyata penyebabnya sepele... luka-luka di bagian punggung bernama Fiat...
Bangkalan, Jawa Timur (ANTARA News) - Polisi menyelidiki motif carok massal di Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang terjadi Rabu (8/4) malam sekitar pukul 23.30 WIB di satu pertunjukan orkes dangdut.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Andy Purnomo, di Bangkalan, Kamis, menjelaskan pihak telah meminta keterangan kepada sejumlah pihak terkait kasus ini, termasuk warga yang menyaksikan secara langsung penyebab carok massal itu.
"Hasil keterangan sementara yang kami peroleh, ternyata penyebabnya sepele," kata Andi Purnomo.
Ia menuturkan, saat itu, salah seorang pelaku carok bernama Usman (25) warga Dusun Kramat, Desa Petapan, Kecamatan Labeng, Bangkalan, datang menuju tempat hiburan orkes dangdut, dengan menggunakan sepeda motor.
Usman datang ke lokasi pementasan orkes dangdut itu dengan mengemudikan sepeda motor dalam kondisi kencang. Padahal saat itu, banyak warga di pinggi jalan yang menonton pertunjukan orkes dangdut.
Selanjutnya, seorang warga dari Desa Sendang Daja, bernama Jazuli menegur perilaku Usman itu.
"Tapi si Usman ini tidak terima. Ia lalu turun dari sepeda motornya, dan langsung menampar di Jazuli ini," tutur Andy.
Dari insiden itu, Jazuli lalu memanggil dua rekannya yakni AH dan JS. Begitupun Usman memanggil teman-temannya di antaranya, Misno (60), Fiat (26) dan Budirin (45).
"Di situlah kemudian terjadi carok. Kedua belah pihak, baik pihak Usman maupun pihak Jazuli, sama-sama menggunakan senjata tajam, jenis celurit dan pisau," ungkap Andy.
Lokasi carok sekitar 100 meter dari lokasi pertunjukan orkes dangdut, bergeser dari kejadian sebelumnya di lokasi pertunjukan.
"Rupanya mereka memang sengaja memilih tempat yang agak menjauh dari keramaiannya," ujarnya.
Akibat carok massal itu, seorang warga Sendeng Dejeh atas nama Jazuli tewas, sedangkan AH dan JS mengalami luka dan dirujuk ke rumah sakit Surabaya.
Hasil olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian yang dilakukan tim Reskrim Polres Bangkalan menyebutkan, Jazuli sempat lari dari arena carok, setelah tubuhnya terkena sabetan senjata tajam.
Hal ini dibuktinya dengan tempat ditemukannya mayat korban, yakni ditemukan di sebuah sungai yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi carok.
Sedangkan dari warga Desa Petapan, seorang tewas di TKP atas nama Buridin, sementara Usman mengalami luka di kepala dan telinga. Temannya Misno (60) luka di bahu kanan dan kiri serta jari kirinya.
Korban lain yang juga teman Usman yang luka-luka di bagian punggung bernama Fiat.
"Saat ini kami meningkatkan penjagaan di rumah sakit Bangkalan dan di rumah sakit di Surabaya, tempat salah satu korban dirujuk karena kondisinya kritis, guna mencegah kemungkinan terjadinya carok massal susulan," kata Purnomo, menjelaskan.
Selain itu, polisi juga melakukan penjagaan di Desa Sendang Daja, dan Desa Petapan di rumah warga yang terlibat carok massal itu guna mengantisipasi carok susulan.
Carok massal yang terjadi di Bangkalan kali ini, merupakan kali kedua yang terjadi di Pulau Garam, Madura. Tahun 2006 carok massal juga pernah terjadi di Kabupaten Pamekasan, yakni di Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar.
Sebanyak 5 orang tewas dan 9 orang lainnya luka-luka dalam carok massal akibat rebutan pengelolaan tanah percaton, kala itu.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015