Saya mengkhawatirkan ada pihak-pihak yang tidak ikut berjuang dalam pemilu presiden, tiba-tiba hadir menjadi `penumpang gelap` di pemerintahan

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mewaspadai adanya "penumpang gelap" dalam pemerintahan.

"Penumpang gelap itu dapat menggoyang pemerintahan dan ingin menguasainya secara politik dan ekonomi," kata Megawati ketika menyampaikan pidato politik pada pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis.

Hadir pada pembukaan kongres antara lain, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri kabinet yakni Menko Pembangunan Manusia dan Perempuan Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri Hukum dan HAM.

Hadir juga Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Hanura Wiranto, Ketua Umum PKPI Sutiyoso, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy. Hadir juga sejumlah kepala daerah dari PDI Perjuangan.

Menurut Megawati, PDI Perjuangan yang telah berjuang dan menghadapi tantangan berat selama 10 tahun mendapat kepercayaan dari masyarakat dan saat ini telah berada di pemerintahan.

Namun, dinamika pemilu legislatif dan pemilu presiden masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah.

"Saya mengkhawatirkan ada pihak-pihak yang tidak ikut berjuang dalam pemilu presiden, tiba-tiba hadir menjadi penumpang gelap di pemerintahan," katanya.

Menurut Megawati, "penumpang gelap" itu semula menyatakan komit untuk membangun bangsa tapi kemudian memiliki kepentingan untuk mengusai pemerintahan. "Inilah sisi gelap kekuasan. Waspadalah," kata Megawati.

Presiden kelima Republik Indonesia ini mencontohkan, pemerintah harus ekstra hati-hati dengan kontrak karya minyak dan gas bumi (migas) dan sumber daya alam lainnya.

Menurut dia, pemerintah harus dapat memanfaatkan momentum ini untuk memastikan kontrak karya didominasi pemerintah Indonesia dan ada manfaatnya untuk kepentingan nasional.

"Begitu pula dengan BUMN harus diperkuat dan jadi pilihan utama kebijakan politik berdiri di atas kaki sendiri," katanya.

Megawati menegaskan, "penumpang gelap" itu adalah kaum oportunis yang tidak mau bekerja sama dengan partai politik yang sudah berjuang dan mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Penumpang gelap ini, tambahnya, menunggu waktu yang tepat dan akan menyalip di tikungan.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015