Menurut risalah yang diumumkan pada Rabu, para pejabat Fed selama pertemuan kebijakannya pada Maret terpecah, atas apakah akan menaikkan suku bunga pada Juni atau tidak.
"Beberapa peserta menilai bahwa data dan prospek ekonomi kemungkinan besar akan menjamin dimulainya normalisasi pada pertemuan Juni," risalah menunjukkan.
Peserta lainnya menyatakan bahwa kenaikan suku bunga harus ditunda sampai akhir tahun ini. Ada juga beberapa yang mengatakan perekonomian tidak akan siap untuk kebijakan moneter ketat sampai tahun depan.
Para analis mengatakan argumen antara para pejabat Fed menegaskan ketidakpastian tentang waktu menaikkan suku bunga, yang menempatkan greenback atau dolar AS di bawah tekanan pada Rabu.
Setelah pertemuan kebijakan Maret, The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa akan "tepat" untuk menaikkan suku bunga acuan ketika telah melihat "perbaikan lebih lanjut" di pasar tenaga kerja dan "cukup yakin" bahwa inflasi akan kembali ke target dua persen dalam jangka menengah.
Data ekonomi AS yang keluar sejak pertemuan Maret secara keseluruhan negatif. Laporan daftar upah non pertanian yang lebih lemah daripada perkiraan pada Jumat lalu, telah memicu kekhawatiran pasar bahwa pemulihan pasar tenaga kerja AS mengalami stagnasi.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0799 dolar dari 1,0831 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4885 dolar dari 1,4833 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7704 dolar dari 0,7639 dolar.
Dolar AS dibeli 119,99 yen Jepang, lebih rendah dari 120,37 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun tipis ke 0,9648 franc Swiss dari 0,9653 franc Swiss, dan naik ke 1,2535 dolar Kanada dari 1,2492 dolar Kanada.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015