Pemecatan ini merupakan tindakan yang tidak rasional, karena kepengurusan Partai Golkar yang diakui adalah kepengurusan DPP Golkar pimpinan Agung Laksono, karena itu, kami tidak pernah mengakui langkah yang dilakukan DPD Golkar Malut kubu ARB."
Ternate (ANTARA News) - DPD I Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (ARB) memecat enam kader di Maluku Utara (Malut) karena sikap politik mereka yang memihak ke kepengurusan DPP Golkar Agung Laksono.
"Dari enam kader yang dipecat, dua di antaranya Iqbal Ruray dan Samsul Bachri merupakan anggota DPRD Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Utara," kata Ketua DPD I Partai Golkar Malut kubu ARB, Ahmad Hidayat Mus di Ternate, Rabu.
Dia menyatakan, empat kader Partai Golkar lainnya, Yusman Arifin, Jumal Luange, Alwi Ishak dan Hamid Usman, adalah mantan anggota DPRD Malut.
Ahmad Hidayat menyatakan pihaknya juga akan meminta klarifikasi sejumlah kader Partai Golkar seperti Edi Langkara, Farida Djama, Ratna Marsaoly yang tercatat sebagai anggota DPRD Malut, terkait sikap politik mereka berada di kubu Agung Laksono.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie menonaktifkan kepengurusan Ketua DPD Golkar Ternate, Arifin Djafar dan Ketua DPD Golkar Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut) Muhammad Hasan Baay (MHB).
Keduanya dinonaktifkan karena terbukti telah beralih ke kepengurusan kubu DPP Golkar Agung Laksono.
Arifin Djafar yang juga Wakil Walikota Ternate bersama Muhammad Hasan Baay Ketua Fraksi Golkar DPRD Malut itu telah dipanggil pengurus DPP Golkar Fredy Latumahina untuk dimintai klarifikasinya terkait keduanya bergabung ke kubu Agung Laksono dan dari hasil klarifikasi tersebut keduanya membantah telah bergabung.
Tetapi, karena adanya bukti berupa SK yang dikeluarkan DPP Golkar kubu Agung Laksono dan foto keduanya bersama Agung Laksono, sehingga DPP Golkar kubu ARB langsung menonaktifkan keduanya.
Sementara itu, Pengurus Harian DPD Golkar kubu Agung Laksono, Iqbal Ruray ketika dikonfirmasi mengaku heran dengan sikap DPD I Golkar kubu ARB yang memecat sejumlah kader Partai Golkar tanpa alasan jelas.
"Pemecatan ini merupakan tindakan yang tidak rasional, karena kepengurusan Partai Golkar yang diakui adalah kepengurusan DPP Golkar pimpinan Agung Laksono, karena itu, kami tidak pernah mengakui langkah yang dilakukan DPD Golkar Malut kubu ARB," ujarnya.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015